NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Keberasaan tengkulak dianggap Wali Kota Banjarbaru membuat harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan signifikan dari petani ke masyarakat.

Namun keberadaan para tengkulak sudah mengakar dan sangat sulit untuk dihilangkan, untuk itu Wali Kota berharap instansi bisa menekan harga dari petani ke masyarakat agar tidak terjadi perbedaan harya yang mencolok.

“Salah satu faktor perubahan harga dari petani ke pedagang sampai ke masyarakat sangat tinggi karena keberadaan tengkulak. Semisal di petani Rp 16 ribu maka sampai ke masyarakat bisa menjadi Rp 25 ribu,” jelasnya dalam acara Rapat Koordinasi TPID di Aula Gawi Sabarataan Kamis (4/4/2024).

Dalam kesempatan itu Wali kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin mengatakan, bahwa angka inflasi berada diangka -0,2%.

Sehingga langkah-langkah TPID berperan penting dalam penurunan angka inflasi di Kota Banjarbaru, apalagi ada beberapa komoditas pasar yang rentan menyebabkan inflasi.
“Kegiatan rapat ini untuk membahas kenaikan harga dampak inflasi akibat dari kegiatan Pemilu dan lain-lain, serta menjelang lebaran,” ujarnya.
Untuk itu Aditya mengharapkan dilakukan langkah-langkah strategis agar inflasi ini tidak berdampak lebih buruk yaitu kenaikan harga yang signifikan.
“Komoditas yang rawan sering mengalami kenaikan seperti cabai merah,daging, telur, dan beras. Empat komoditas ini menajadi titik rawan kita, jadi kita mencoba melakukan langkah-langkah baik kerjasama dengan daerah-daerah penghasil, jadi kita lakukan melalui TPID,” tambahnya.
Orang nomor satu di Banjarbaru, berharap TPID dapat terus melakukan inovasi-inovasi yang tepat guna untuk mengendalikan inflasi.
“Harus ada inivasi sebab akan sangat berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru,” harap Aditya.
Sementara itu Kabid Ketahanan Pangan Wiwien Robiaty memaparakan bahwa data belanja dana Insentif Fiskal yaitu :
- Belanja Beras CPP : Rp 780.060.600
- Belanja Bibit Sapi dan Kambing : a. Rp 796.500.000 (Sapi) dan b. Rp 420.000.000 (Kambing)
- Belanja Alsintan : Rp 2.230.000.000
- Belanja Bibit Horti Cabe, Bawang Merah dan Sapro : Rp 441.630.000
- Belanja Padi : Rp 1.290.000.000
- Belanja Susu dan Telor Untuk Anak Sekolah : Rp 922,000.000
- Pasar Murah : Rp 242.000.000
Kemudian untuk Data Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2023 hingga APRIL 2024 dirincikan sebagai berikut:
a. Pengadaan Pembelian Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2023 jumlah 98.000 Kg/98 Ton
b. Akhir Desember 2023 didistribusikan kepada masyarakat dengan jumlah 14.670 Kg atau 1.467 Jiwa di 17 Kelurahan dan Pondok Pesantren.
c. Tahun 2024 sampai dengan bulan Maret didistribusikan sebanyak 56.330 Kg atau 55.330 Jiwa kepada warga yang terdampak inflasi dan kebakaran.
d. Sisa CPP sampai bulan April 2024 sebanyak 27.000 Kg/27 Ton.