NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Terletak di Jalan Sidodadi 2, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sebuah kebun edukasi kopi berdiri di lahan seluas 3000 m².
Kebun kopi tersebut menjadi destinasi wisata bagi para penikmat kopi, yang tak perlu jauh-jauh untuk berwisata apalagi sambil menambah ilmu tentang dunia kopi.
Berada tepat di belakang kedai Biji Kopi Borneo milik seorang petani bernama Dwi Putra Kurniawan.
Dwi berhasil membudidayakan 420 tanaman kopi dengan jenis Robusta, Liberika, Ekselsa, dan Arabika di lahan tersebut.
“Banyak yang tertarik melakukan penelitian dan praktik soal kopi. Termasuk belajar mengenai bagaimana proses pembuatan kopi dari kebun kemudian dijemput dan digiling hingga prosesnya sampai dihidangkan ke cangkir kopi,” ucap Dwi.
Disamping itu, Dwi juga mengungkapkan bahwa petani kopi saat ini sedang antusias dan berbahagia lantaran terdorong kenaikan harga kopi di pasar global.
“Saat ini Kopi sedang berada dipuncak harga terbaik. Di pasar global kenaikan mencapai 20 persen dan itu memberi dampak positif bagi petani di Indonesia maupun seluruh dunia,” ungkap Dwi.
Dwi juga mengatakan, untuk harga biji kopi Robusta saat ini paling rendah sudah berada di harga 60 ribu perkilonya.
“Untuk satu ton robusta mencapai 60 juta. Kalau kita petani bersyukur, tapi mungkin bagi pegiat kafe-kafe yang masih membeli biji kopi bisa merasakan dampak dari kenaikan harga ini,” tutur Dwi.
Kedepannya, Dwi mengungkapkan ia bersama rekan petani lainnya akan melakukan percobaan menanam jenis biji kopi Arabika di daerah pegunungan Meratus di Hulu Sungai Tengah (HST).
“Sebenarnya permintaan kopi di kalimantan untuk luar negeri ini sangat tinggi. Tapi sektor hulunya belum terbentuk secara luas. Karena itu insyaallah nanti kita akan coba melakukan penanaman di Hulu Sungai Tengah,” pungkas Dwi.
Sementara itu, warga Banjarbaru, Arif mengaku, sebagai penikmat kopi tentu mendukung dengan adanya kebun edukasi kopi itu.
“Tentu sangat bagus, sebagai tempat edukasi dan wirausaha, ini juga sebagai tanaman yang menjanjikan dan menjadi peluang bagi para petani kopi,” ringkas Arif.
