NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Angka kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Selatan dinilai memprihatinkan, itu terungkap saat kegiatan Polantas menyapa bersama Dirlantas Polda Kalsel, Kombes Pol M Fahri Siregar dan sejumlah pegiat lalulintas di salah satu cafe di Banjarbaru, Selasa (22/07/2025).
Data yang diungkap oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kalsel Kombes Pol Dr. M. Fahri Siregar menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023 hingga 2024, terjadi lebih dari 900 kejadian kecelakaan dengan korban jiwa mencapai 380 orang per tahun.

“Artinya, setiap harinya ada 1 hingga 2 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Kalsel. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami, karena jika kita hitung berdasarkan populasi penduduk 4,2 juta jiwa di Kalimantan Selatan, angka kematian ini sangat tinggi,” ujar Fahri kepada sejimlah undangan.


Fahri menyebutkan bahwa berdasarkan indeks fatalitas atau Fatality Rate Index —yang menghitung jumlah kematian per 100.000 penduduk dan per 10.000 kendaraan— Kalsel saat ini memiliki angka sekitar 2,7 hingga 2,8, nilai tersebut mencerminkan tingkat kedisiplinan berlalu lintas yang masih rendah.
“Kita masih di bawah standar baik, yaitu nilai 3. Artinya, tingkat kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas masih harus ditingkatkan. Bahkan, ada semacam normalisasi terhadap pelanggaran. Tidak pakai helm, lawan arus, itu sudah dianggap biasa,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Fahri juga memperkenalkan sejumlah program strategis yang sedang dikembangkan Polda Kalsel, mulai dari pembangunan Safety Driving Center di kawasan Part 21, hingga integrasi sistem transportasi publik di wilayah Banjar Bakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Barito Kuala, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu).
Ia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas.
“Lalu lintas bukan cuma urusan polisi. Ini isu global. Bahkan di Sidang Umum PBB, keselamatan jalan masuk dalam pembahasan karena menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia,” ujarnya.
Sebagai bentuk kolaborasi, Polda Kalsel juga mengajak komunitas, pelajar, hingga pemilik usaha transportasi untuk aktif mengikuti pelatihan safety riding dan safety driving.
“Karena mengemudi itu bukan sekadar bisa, tapi harus terampil dan peduli terhadap keselamatan diri serta pengguna jalan lainnya,” tutupnya.