NEWSWAY.ID, BARABAI – Barabai berduka atas kepergian seorang tokoh penting. Drs. Ismail Wahid, SH, MH, Koordinator Presidium Majelis Daerah (MD) KAHMI HST periode 2022-2027, meninggal dunia pada Jumat, (5/7/2024). Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh keluarganya melalui pesan singkat.

“Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Ismail Wahid, sekitar pukul 03.30 WITA di RSUD Ulin Banjarmasin. Semoga almarhum diampuni segala kesalahan serta amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” bunyi pesan tersebut.


Sebelum wafat, pada Mei 2024, Ismail Wahid rutin menjalani kontrol kesehatan ke dokter spesialis penyakit dalam dan sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Haji Damanhuri (RSHD) Barabai.

Ismail Wahid meninggal dunia pada usia 65 tahun. Jenazahnya dishalatkan di Masjid Al-Huda Sungai Tabuk, Kecamatan Barabai, Ba’da Jum’at pada pukul 14.30 WITA, dan kemudian dimakamkan di Alkah Keluarga Kubur Muslimin Sungai Tabuk.

Ismail Wahid dikenal sebagai tokoh yang sangat berdedikasi dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Rumahnya sering digunakan sebagai sekretariat Korps Alumni HMI, tempat anggota HMI berkumpul, bersilaturahmi, dan berdiskusi, menunjukkan kontribusi besarnya terhadap organisasi tersebut.
Drs. Subhani, anggota Presidium Majelis Daerah (MD) KAHMI HST periode 2022-2027 dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran HST, mengenang Ismail Wahid sebagai senior yang sangat dihormati di lingkungan HMI hingga presidium MD KAHMI HST.
Selain itu, Ismail juga dikenal sebagai wartawan senior, praktisi hukum, advokat, dan budayawan di HST.
“Ulun (saya) sebagai junior almarhum merasa kehilangan dengan sosoknya yang santun, disiplin, dan selalu membina kepada kami para juniornya,” kenangnya.
Ismail Wahid juga memiliki karir yang mengesankan di dunia jurnalistik. Ia adalah mantan wartawan Dinamika Berita (sekarang Kalimantan Post) dan juga pernah menjadi wartawan di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara wilayah Banua Anam.
Pada tahun 1999, ketika pemerintah menerbitkan UU Nomor 40 yang melarang Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi wartawan, kiprahnya di dunia jurnalistik harus terhenti.
Ismail Wahid menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin pada tahun 1985, yang kini dikenal sebagai Universitas Islam Negeri Banjarmasin.
Setelah lama berkarir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pengadilan Agama, Ismail Wahid melanjutkan karirnya sebagai advokat atau pengacara, dengan kantor di Jalan Telaga Sungai Tabuk, Kecamatan Barabai, yang juga berfungsi sebagai sekretariat KAHMI HST.
Berpulangnya tokoh pers pertama di HST ini bukan hanya menjadi kesedihan bagi keluarga, tetapi juga bagi komunitas jurnalistik serta para kader HMI Cabang Barabai dan KAHMI HST.
Warisan dedikasi dan kontribusi Ismail Wahid akan selalu dikenang oleh banyak orang yang pernah bekerja dan belajar bersamanya.