Kembangkan Potensi Lokal, DKP Kalsel Olah Albumin dari Ikan Patin dan Kembung

by
5 Juli 2025

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan kembali menunjukkan langkah inovatif dalam memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan daerah. Melalui Balai Penguji dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan (BPMHP), DKP kini tengah mengembangkan produk kesehatan berbasis ekstrak albumin dari ikan patin dan kembung, sebagai lanjutan dari keberhasilan sebelumnya dalam pengolahan albumin dari ikan haruan (gabus).

~ Advertisements ~

Inisiatif ini sejalan dengan arahan Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin yang mendorong optimalisasi potensi perikanan lokal sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kepala DKP Kalsel, Rusdi Hartono, menyampaikan bahwa albumin merupakan protein penting dalam plasma darah manusia yang berperan besar dalam proses penyembuhan luka, pemulihan pasca operasi, hingga terapi pasien dengan kadar albumin rendah atau hipoalbuminemia.

“Selama ini, albumin dikenal berasal dari plasma darah manusia atau Human Serum Albumin (HSA). Namun, dengan kemajuan teknologi, kini kita bisa mengekstraknya dari ikan air tawar dan laut, seperti haruan, patin, dan kembung,” jelas Rusdi di Banjarbaru, Jumat (5/7/2025).

~ Advertisements ~

Albumin ikan, khususnya dari haruan, sudah dikenal memiliki kandungan protein tinggi yang mendekati kualitas HSA. Menurut hasil penelitian Balai Besar Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BBPSMB) tahun 2020, albumin dari ikan gabus memiliki kadar protein hingga 80%, menjadikannya alternatif potensial dan lebih terjangkau.

~ Advertisements ~

Kini, pengembangan diperluas ke jenis ikan patin dan kembung, yang juga kaya akan protein, omega-3, dan asam amino esensial. BPMHP Kalsel saat ini sedang melakukan serangkaian uji coba pengolahan untuk menilai efektivitas ekstraksi, kualitas hasil, serta potensi komersialisasi produk.

“Harapannya, inovasi ini dapat mendorong terbentuknya produk albumin lokal berkualitas tinggi yang tidak hanya bermanfaat secara medis, tetapi juga mendongkrak nilai ekonomi sektor perikanan,” kata Rusdi.

Langkah ini juga menjadi peluang strategis untuk menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama di sentra-sentra perikanan. Melalui pelatihan, pendampingan, dan dukungan teknologi dari BPMHP, pelaku usaha dapat menghasilkan produk turunan bernilai tinggi dari hasil tangkapan lokal.

“Ini bukan hanya soal inovasi pangan, tapi juga tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan memanfaatkan ikan lokal sebagai bahan baku albumin, kita dorong industri olahan perikanan naik kelas dan berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Sebagai informasi, ikan patin (Pangasius sp.) merupakan komoditas unggulan budidaya di Kalimantan Selatan, sementara ikan kembung (Rastrelliger sp.) dikenal sebagai salah satu ikan pelagis dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Keduanya tersedia melimpah dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku produk kesehatan berbasis protein hewani.

Langkah inovatif DKP Kalsel ini juga sejalan dengan tren global yang mengedepankan sumber protein alternatif dan keberlanjutan sumber daya hayati. Ke depan, diharapkan ekstrak albumin dari perikanan lokal Kalsel mampu bersaing di pasar nasional, bahkan internasional, sebagai produk kesehatan alami dan berbasis kearifan lokal.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog