NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Drs Suhirman MPd melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 1 Yogyakarta, Rabu (27/8/2025).
Kehadiran kepala dinas disambut oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SMK Negeri 1 Yogyakarta, staf Balai Teknologi Pendidikan Yogyakarta, serta Tim dari UPN Veteran Yogyakarta diketuai oleh Prof Dr Puji Lestari MSi.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (1/9/2025) disebutkan, kegiatan Implementasi Model Literasi Digital sikomhati.id untuk pengurangan cyberbullying di kalangan siswa sedang berlangsung di SMK N 1 Yogyakarta saat Kepala Dinas Dikpora berkunjung. Ada 144 siswa-siswi yang mengikuti pelatihan literasi digital komunikasi hati melalui aplikasi sikomhati.id.
Kepala Dinas mendukung penuh penguatan literasi digital Komunikasi Hati (Sikomhati) sebagai langkah nyata untuk mencegah maupun mengurangi cyberbullying di sekolah-sekolah yang akhir-akhir ini banyak terjadi. Dukungan ini ditegaskan saat pertemuan di ruang tamu SMK Negeri 1 Yogyakarta bersama Kepala Sekolah Sri Winarsih SPd MPd, Wakil Kepala Sekolah, serta Prof Dr Puji Lestari MSi selaku ketua tim Riset dan pengabdian masyarakat untuk penerapan komunikasi di sekolah-sekolah.
Pada kesempatan ini, Puji yang melahirkan Teori Komunikasi Hati menjelaskan konsep-konsep yang ada pada teori tersebut, yaitu olah pikir atau mengarahkan pikiran ke hal-hal positif, olah rasa dengan mengubah perasaan negatif menjadi energi positif, kelola sampah hati dengan tidak menyimpan rasa iri, benci, dendam dan sebagainya yang justru mengganggu perasaan.
“Selain itu, ada konsep simpati dan empati yang membuat hati damai dan bahagia,” katanya.
Prof Puji Lestari juga membagikan Buku Teori Komunikasi Hati kepada Kepala Dinas Dikpora, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Yogyakarta, Guru Bimbingan Konseling (BK) dan seluruh peserta pelatihan, baik buku cetak maupun e-book yang dapat diunduh di google dengan kata kunci Teori Komunikasi Hati Puji Lestari atau link https://eprints.upnyk.ac.id/36466/2/BUKU%20TEORI%20KOMUNIKASI%20HATI.pdf.
Pada kesempatan ini, Puji Lestari juga mengembangkan teori tersebut melalui riset literasi digital komunikasi hati di beberapa sekolah Smart School di DIY dengan didukung dana dari Kementerian Pendidikan melalui hibah kompetisi penelitian terapan DRTPM tahun 2024-2025.
“Saya ingin membagikan ilmu pengetahuan untuk memotivasi para peserta agar menerapkan komunikasi hati dalam kehidupan sehari-hari, dengan mengingat Rumus Teori Komunikasi Hati yaitu OLAH PIKIR ditambah OLAH RASA, dikurangi SAMPAH HATI kemudian ditambah SIMPATI dan EMPATI sehingga hasilnya sama dengan DAMAI BAHAGIA,” jelasnya
Ketika hati damai bahagia maka membentuk sikap dan perilaku yang baik, perilaku yang baik akan membentuk kebiasaan yang baik, kebiasaan yang baik akan mendatangkan nasib yang baik.
Implementasi teori komunikasi hati ini pun telah dirasakan oleh Puji Lestari melalui perjalanan kehidupannya sejak kecil di desa hingga bekerja dan meraih gelar profesor di UPN Veteran Yogyakarta serta menjalankan tugas sebagai asesor di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Pelaksanaan simulasi literasi Sikomhati di SMK Negeri 1 Yogyakarta, merupakan salah satu dari lima Smart School yang menjadi target pelaksanaan program simulasi tahun ini. Acara diawali dengan pengenalan konsep komunikasi hati oleh Prof Dr Puji Lestari yang menjelaskan teori, implementasi dalam kehidupan sehari-hari, serta berinteraksi langsung dengan siswa melalui refleksi pribadi.
Siswa merespons dengan baik dan mampu memahami komunikasi hati sebagai proses membangun kesadaran diri dan sikap positif. Literasi digital Sikomhati mencakup enam aspek utama yang sudah diinput di aplikasi sikomhati.id yaitu olah pikir, olah rasa, kelola sampah hati, simpati, empati serta damai dan bahagia, yang dipraktikkan melalui refleksi diri, latihan komunikasi, dan pembiasaan sikap positif yang terintegrasi dalam platform digital sikomhati.id.
Melalui program ini, Sikomhati bertujuan membimbing siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, saling mendukung dan menghargai, sehingga setiap peserta dapat merasa dihargai dan terlindungi.
Pendekatan kolaboratif, pemanfaatan teknologi, dan literasi digital berbasis komunikasi hati diharapkan menjadi sarana untuk mengurangi insiden cyberbullying sekaligus menumbuhkan karakter positif dan budaya sekolah yang sehat.
Siswa dapat mengakses materi literasi digital, melakukan refleksi, serta mengikuti asesmen yang mengukur tingkat literasi komunikasi hati pada level tahu, tanggap dan tangguh. Selain itu, guru Bimbingan Konseling (BK) juga diberikan pelatihan dan akses penuh selama satu bulan untuk mendampingi siswa secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk penghargaan, setiap siswa peserta simulasi juga memperoleh sertifikat keikutsertaan dalam proses pelatihan selama satu bulan yang dapat diunduh melalui aplikasi sikomhati.id setelah selesai program tersebut.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama guru, siswa, dan seluruh tim. Program literasi digital komunikasi hati diharapkan mampu menjadi solusi preventif yang efektif untuk mengurangi cyberbullying, membangun karakter positif, dan menciptakan budaya sekolah yang empatik, aman dan damai. (nw)