NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Ketua DPRD Kota Banjarbaru Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera mengimbau kepada SKPD terkait untuk bisa memastikan proyek 2024 selesai tepat waktu.

“Ini kan sudah akhir tahun mungkin agar target pembangunan bisa tercapai semuanya sesuai dengan kalender kotrak. Saya juga berpesan khususnya kepada instansi terkait untuk pelaksanaan proyek ini agar juga diawasi dengan baik bersama dengan para timnya,” jelasnya saat ditemui di kantornya Senin (11/11/2024) siang.
Ketua DPD Golkar Banjarbaru itu juga mengatakan kalaupun memang terjadi penambahan waktu agar bisa disegerakan dan maksimal.
“Kalau ada adendum harus selesai juga di tahun yang sama seperti itu. Kemudian untuk kualitas pengerjaan juga harus sesuai dengan spek yang tertera dalam kontrak,” tambahnya.
Rizky juga mengatakan kalau pihaknya nanti bersama anggota Komisi III akan melihat langaung ke lapangan.
“Mungkin nanti kami ke lapangan, akan berkomunikasi dengan teman-teman komisi terkait agar kita bisa tidak ke lapangan. Untuk melihat apakah memang yang dikerjakan sudah berkesesuaian dengan spek yang ada dikontrak kerja,” jelasnya.
Saat ditanya apakah DPRD akan memanggil dinas terkait untuk memastikan pembangunan setiap proyek berjalan dengan baik.
“Secepatnya, kalau memang diperlukan akan kita panggil dinas, tapi karena ini situasinya ada di lapangan mungkin alangkah baiknya kita akan langsung terjun ke lapangan dan klarifikasinya nanti sambil di lapangan,” tegasnya.
Saat ditanya apakah pihak kontraktor juga akan dipanggil untuk memastikan pengerjaan tidak ada masalah, Rizky belum bisa memastikan.
“Sebenarnya nanti di dinas saja yang jelas kita komunikasinya dengan dinas terkait mengimbau agar dinasnya juga melaksanakan sesuai dengan arahan yang kita sampaikan,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Adi Maulana mengaku memang untuk pedestrian jalan Panglimabatur ada kendala dan terjadi adendum.
“Progres pedestrian Panglimabatur kalau sampai 25 oktober 78,54 persen, dari jembatan Komet sampai bundaran STM dengan total panjang 582 meter. Untuk Panglimabatur terlambat, kami akan berikan adendum, untuk menentukan perhitungan besaran denda, sesuai aturan diberikan waktu adendum 50 hari kalender dengan diberi denda 1/1000 dari sisa nilai kontrak,” jelasnya.
Adi mengatakan batas akhir kontrak untuk pengerjaan pedestrian tersebut adalah hari ini, 11 November 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp 4,7 miliar.
“Kalau dari konsultan pengawas diperkiraan progres sampai saat ini sudah mencapai 90 persen lebih. Kendala, ada beberapa, salah satunya penggeseran pagar, pembongkaran akses rumah dan toko karena perlu persetujuan pemilik, akhirnya pengerjaan loncat-loncat karena banyak hal non teknis yang harus dilakukan,” ucapnya.
Menurut Adi, setelah dilakukan adendum batas maksimal pengerjaan adalah 31 Desember 2024.
“Kami berharap bisa selesai tepat waktu,” tegasnya.
Untuk diketahui keseluruhan pedestrian jalan Panglimabatur adalah 4,2 kilo sisi kanan dan kiri, sampai sejauh ini yang sudah ditangani oleh Pemko Banjarbaru kurang lebih 50 persen.
Proyek tersebut dimulai tahun 2022 tahap 1 sekitar 700 meter depan SMP 2 sampai Balaikota, dengan anggaran Rp5,5 Miliar, tahap 2 tahun 2023 panjangnya 700 meter dari Dekranasda-BPR2D depan Balaikota sampai Jalan Gotong Royong, Kantor pos sampai Simpang Komet dengan anggran Rp 5,4 miliar.
Diproyeksikan untuk pedestrian Panglimabatur masih ada tiga tahap lagi untuk merampungkan 4,2 kilo sisi kanan kiri.