NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Kehadiran Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Kota Banjarbaru KH Nursyahid Lc yang juga selaku pengajar di Pondok Pesantren Al-Falah ke acara Tablig Akbar salah satu acara pasangan calon Wali Kota Banjarbaru ternyata menuai polemik ditubuh MUI Kota Banjarbaru.

Bahkan beberapa oknum di MUI menginginkan Ketua MUI untuk bisa menyampaikan klarifikasi atas kehadiran beliau dalam acara yang menghadirkan penceramah kondang Ustad Abdul Somad tersebut.


Dalam klarifikasinya KH Nursyahid secara tegas dirinya datang ke acara tersebut karena menerima undangan, selain itu ternyata beliau juga sama-sama alumnus satu almamater di Kairo Mesir dengan Ustad Abdul Somad.
“Saya selaku Ketua MUI Banjarbaru pada kesempatan ini karena ada yang berkeinginan untuk meminta klarifikasi kehadiran saya pada Tabligh Akbar Abdul Somad, maka harus saya sampaikan. Rekan-rekan di MUI Banjarbabru meminta klarifikasi apakah kedatangan saya sebagai pendukung daripada salah satu paslon Wali Kota atau seperti apa,” jelasnya saat ditemui di kantornya Senin (9/9/2024).
KH Nursyahid menegaskan kehadiran beliau ke acara tersebut menghormati undangan, beliau mengaku kurang bagus kalau tidak hadir karena diundang.
“Terkait orang yang mengatakan saya pendukung salah satu paslon yang ada di Kota Banjarbaru itu tidak benar. Sama sekali bukan untuk tujuan itu, betul saya berfoto dengan orang-orang yang di situ tetapi tidak ada saya mengatakan bahwa saya adalah orang yang mendukung dari salah satu pasangan Wali Kota,” tambahnya.
Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa kehadirannya ingin menyerap apa yang disampaikan oleh Ustad Abdul Somad dalam ceramahnya.
“Persoalan Ustad Abdul Somad mendukung dengan salah satu paslon yang ada di Banjarbaru itu pribadi Ustad Abdul Somad. Tapi kalau untuk saya sebagai Ketua MUI dan pribadi tidak ada sama sekali mengarahkan kepada siapapun untuk mendukung salah satu pasangan calon, MUI akan bersikap netral,” tambahnya.
Lebih jauh KH Nursyahid juga menegaskan bahwa secara pribadi maupun kelembagaan tidak menerima apapun dari pasangan calon yang akan maju dalam kontestasi Pilkada di Kota Banjarbaru.
“Kemudian saya juga tidak ada menerima apa-apa dari paslon, tidak ada perjanjian kontak politik, mohon dimengerti oleh para anggota pengurus MUI, pengurus-pengurus NU. Kehadiran saya semata-mata hanya memenuhi undangan,” tegasnya.
KH Nursyahid berharap dengan klarifikasi tersebut, beberapa pihak termasuk pengurus MUI Banjarbaru bisa memahami dan mengerti.
“Intinya MUI tetap dalam posisi netral,” tandasnya.