NEWSWAY.CO.ID, BALI – Komisaris Indpendent PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) HM Aditya Mufti Ariffin menghadiri seminar akbar Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025 yang berlangsung di Bali, Kamis, 22 Mei 2025.

Kehadiran beliau sebagai salah satu petinggi PT Jasindo untuk mengikuti seminar yang dihadiri hampir 600 peserta dari berbagai perusahaan asuransi di Indonesia.


“Tentunya ini menjadi kesempatan baik bagi saya pribadi dan perusahaan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan jasa asuransi di Indonesia. PT Jasindo yang bergerak dalam bidang asuransi tentunya kedepan harus terus berkembang dari acara Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025 kami bisa saling berbagi pengalaman,” terangnya kepada newsway.co.id, Kamis (22/05/2025).

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara secara resmi membuka seminar akbar Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025 yang berlangsung di Bali, Kamis, 22 Mei 2025.

Dalam sambutan, Yulius memgatalan acara IIS yang merupakan kolaborasi dari asosiasi – asosiasi (AAJI, AAUI, AASI, APPARINDO, dan APKAI), yang tergabung di DAI.
“Sebanyak 600 peserta dari berbagai perwakilan perusahaan asuransi, regulator serta para mitra industri asuransi hadir dalam acara penting ini,” jelasnya.
Selain iti juga hadir dari Otoritas Jasa Keuangan, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, dan Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila.
“Terima kepada OJK atas dukungan dan bimbingannya kepada industri perasuransian. “IIS ini merupakan semangat Indonesia. Jadi, ini adalah kolaborasi para pelaku asuransi, komunitas industri asuransi Indonesia. Tahun ini menandai kedua kalinya Indonesia Insurance Summit digelar,” ungkap Yulius.
Yulius menegaskan bahwa melalui acara ini akan mendorong refleksi, pertukaran, dan perbincangan yang berwawasan ke depan.
“Saat ini kita berada di titik kritis dalam evolusi industri, untuk itu perlu satu pemikiran bagaimana jasa asuransi tetap bisa eksis,” tandasnya.