Komunitas Kalimantan Tembagapura, Menghidupkan Semangat Kebhinekaan di Markas PT Freeport Indonesia

17 Mei 2024
Tembagapura, markas besar PT Freeport Indonesia yang juga Terkenal sebagai miniatur Indonesia (foto.temy/newsway.id)

Di tengah kegiatan tambang yang sibuk, Tembagapura, markas besar PT Freeport Indonesia, menjadi tempat berkumpulnya sejumlah paguyuban, kerukunan, dan komunitas dari berbagai pelosok Indonesia.

~ Advertisements ~

Terkenal sebagai miniatur Indonesia, kawasan ini menjadi pusat perpaduan beragam budaya dari seluruh nusantara.

Salah satu sosok yang terinspirasi oleh keberagaman ini adalah Gt Nida Yasmin, istri dari Vice President Central Service di PT Freeport Indonesia (PTFI) H Ahmad Ulya Hidayat yang merupakan tokoh asal Banjar.

Sebagai putri dari tokoh banua, Alm Gt Mahfudz, yang juga merupakan Dosen Senior di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin & Ketua Baznas Kalimantan Selatan, Gt Nida Yasmin merasa terpanggil untuk membentuk sebuah wadah perkumpulan yang diberi nama Komunitas Kalimantan Tembagapura (KKT), di dalamnya terdapat anggota dari berbagai daerah di Kalimantan.

Semangat komunitas ini menjadi kenyataan saat mereka aktif berpartisipasi dalam berbagai acara, termasuk BK3N PTFI tahun 2023.

Komunitas Kalimantan Tembagapura (KKT) di tengah hiruk pikuk aktivitas tambang Tembagapura (foto.temy/newsway.id)

Gt Nida Yasmin pernah memimpin Komunitas Kalimantan Tembagapura pada acara Bazar Makanan yang menampilkan hidangan khas Soto Banjar dan sate.

Kelezatan hidangan ini mencuri perhatian pengunjung, menjadi ‘Soto Banjar’ pertama yang dinikmati di Tembagapura, pada ketinggian 2400 mdpl.

KKT kemudian kembali tampil dalam acara Pentas Budaya untuk memeriahkan HUT RI ke-78. Mereka memukau penonton dengan Tarian Banjar dan Dayak hasil kolaborasi dengan Divisi Grasberg Earthwork.

Penampilan mereka menyita perhatian ratusan penonton dari berbagai Divisi di PTFI, termasuk Komisaris PTFI, A M Fachir, yang juga berasal dari Banjar.

Ini menjadi momen kebanggaan bagi mereka, dapat mempersembahkan budaya Banjar di depan para Freeporter.

Bukan hal mudah mengajarkan tarian daerah tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat untuk menampilkan yang terbaik dihadapan semua orang (foto.temy/newsway.id)

Meskipun penari berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan dari Australia, semangat untuk memberikan penampilan terbaik dalam menampilkan tarian daerah Banjar dan Dayak tetap berkobar.

Proses mengajarkan tarian daerah ini bukanlah hal mudah, namun dapat menjadi cerminan dari semangat persatuan dan keberagaman yang menjadi salah satu ciri khas Indonesia, bahkan di tengah kesibukan industri tambang.

Penulis : Temy Amrullah Divisi Central Service

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog