Korban Diduga Keracunan MBG di Martapura Bertambah Jadi 86 Siswa, Orang Tua Merasa Trauma

10 Oktober 2025
Kondisi korban yang diduga keracunan MBG dilantai 2 RSUD RAZA (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Jumlah korban dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar terus bertambah. Hingga Kamis (10/10/2025) pukul 00.00 Wita, total korban telah tercatat sebanyak 86 siswa dari sejumlah sekolah di Kecamatan Martapura.

~ Advertisements ~

Data sementara menyebutkan, para korban berasal dari SD Muhammadiyah Martapura, SDN 1 Pesayangan, MAN Assalam, MTs Assalam, MI Assalam dan SMAN 1 Martapura.

Sebagian besar korban merupakan siswa yang mengikuti program MBG yang disediakan oleh dapur penyedia SPPG. Mereka mengalami gejala mual, muntah dan pusing setelah menyantap menu nasi kuning dan sayur yang dibagikan pada Kamis siang.

Sementara itu, salah satu orang tua korban, Rahmawati mengatakan, anaknya sempat mengeluhkan kondisi makanan MBG yang diterima beberapa hari sebelumnya.

“Anak saya bilang, sayurnya kadang sudah terasa asam seperti mulai basi, jadi anak saya hanya makan ayamnya,” ungkap Rahmawati saat ditemui di RSUD Ratu Zalecha Martapura, Jumat dini hari (10/10/2025).

Ia mengetahui kabar keracunan setelah melihat siaran langsung di media sosial yang memperlihatkan sejumlah siswa dilarikan ke rumah sakit.

“Saya lihat di TikTok, ada yang live bilang anak-anak keracunan setelah makan MBG. Waktu tahu itu, hati saya langsung gelisah karena anak saya juga ikut makan di sekolah,” tuturnya.

Rahmawati mengatakan, anaknya kini masih dirawat dan mengalami trauma. Ia juga berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam memastikan kualitas makanan yang diberikan kepada siswa.

“Anak saya sekarang takut makan lagi dari program itu. Harapan saya, pemerintah benar-benar memastikan makanannya aman. Kalau bisa bantuannya itu uang saja biar orang tua bisa menyiapkan makanan sendiri,” ujarnya.

Rahmawati mengungkapkan, dirinya sebagai orang tua merasa trauma melihat anaknya yang keracunan dan di rawat.

“Kalau disuruh makan MBG lagi saat ini saya masih trauma dan melarang dulu, mungkin untuk anaknya juga akan trauma,” ungkapnya.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog