NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Korban pengeroyokan yang terjadi di siring Kemuning beberapa waktu lalu didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Kota Banjarbaru.
Pendampingan yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan PPA yakni pelayanan, pengaduan, penjangkauan atau home visit pendampingan secara psikologis atau pemulihan secara psikis.
“Pendampingan kami lakukan terhadap korban maupun adiknya, selain itu juga pendampingan hukum yakni proses di kepolisian sampai kasus dinyatakan selesai di pengadilan,” kata Pelaksana Tugas DP3APMP2KB Banjarbaru, Rahmah Khairita, Rabu (3/7/2024).
Perempuan yang juga menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum Setdako tersebut mengatakan kondisi korban secara fisik mengalami luka lebam dan memar.
“Sedangkan kondisi psikis korban masih normal, hasil konseling pun masih dilakukan,” terangnya.
Sementara menurut penuturan Rita, adik korban yang turut berada di lokasi kejadian mengalami trauma ringan.
“Agar trauma tidak semakin dalam, akan kembali dilakukan pendampingan secara psikologis,” jelasnya.
Rita juga memastikan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan sampai dengan proses hukum selesai dan kondisi psikis korban dinyatakan pulih oleh psikolog klinis.
“Pendampingan ini akan kami lakukan sampai korban benar-benar tidak mengalami trauma lagi,” tegasnya.
Lantas saat ditanya apakah tahun 2024 banyak kasus serupa, Rita mengatakan selama 2024, DP3APMP2KB mencatat jumlah kekerasan kasus anak di Kota Idaman sebanyak 32 kasus.
“Dari data itu yang mengalami trauma psikis sebanyak 5 kasus, fisik 2 kasus, seksual 8 kasus, penelantaran 7 kasus dan lainnya 10 kasus,” tandasnya.
