Krisis Gas LPG 3 Kg, Disperindag Kota Banjarbaru Lakukan Sidak ke SPBE dan Agen

by
24 Juni 2024
Jajaran Pemerintah Kota Banjarbaru yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Pembangunan, Kemasyarakatan, Kota Banjarbaru, Muhammad Rustam saat sidak SPBE PT. Banua Sejahtera Mulia di Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru (foto.suroto/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Akibat kelangkaan Gas LPG 3 kilogram, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarbaru turun langsung ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa agen dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kegiatan ini bertujuan untuk melihat secara langsung sumber kelangkaan Liquid Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilogram, serta menanggapi banyaknya keluhan dari masyarakat Kota Banjarbaru.

Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan Kota Banjarbaru, Muhammad Rustam, mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan, memang terjadi pengurangan droping dari Pertamina.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Kami belum memiliki data pasti mengenai persentase pengurangan, tetapi memang ada kecenderungan pengurangan droping dari Pertamina, sehingga beberapa pangkalan tidak kebagian,” ujarnya.

Rustam menambahkan, salah satu agen di Kecamatan Cempaka biasanya mendistribusikan pasokan LPG 3 kilogram untuk 16 pangkalan, namun saat ini hanya cukup untuk 15 pangkalan saja.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Kami akan melakukan pengecekan ke Pertamina untuk memastikan apakah droping ke pangkalan diisi oleh agen lain atau masuk ke pangkalan lain,” tegasnya.

Sedangkan di SPBE PT Banua Sejahtera Mulia, Jalan Mistar Cokrokusumo, Bangkal, Kecamatan Cempaka, tidak terdapat masalah karena pasokan LPG 3 kilogram sepenuhnya disuplai untuk wilayah Kota Banjarbaru.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Di SPBE Cempaka tidak ada masalah karena hanya memproduksi untuk Kota Banjarbaru,” jelasnya.

Sementara itu, pemilik agen LPG di Jalan Sidorejo RT 11 RW 02, Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, Wahono, mengaku bahwa selama empat bulan terakhir droping dari Pertamina mengalami penurunan.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Sudah empat bulan ada pengurangan. Biasanya 23 truk yang datang, sekarang hanya 17 truk saja,” ungkapnya.

Pengurangan pasokan tersebut berdampak pada stok yang ada di pangkalan, namun untuk masyarakat pemegang Kartu Kendali masih aman.

“Distribusi ke masyarakat kurang mampu di sini aman-aman saja, dan kebetulan saya juga ketua RT, jadi saya langsung yang mendata bersama Kelurahan,” tuturnya.

Wahono menekankan bahwa Pemerintah Kota Banjarbaru harus menindak tegas pangkalan yang nakal dan mempermainkan harga LPG agar mendapatkan efek jera.

“Harus ditindak tegas pangkalan yang nakal agar distribusi ke masyarakat bisa merata,” katanya.

Terpisah, salah satu warga Jalan Golf, Puji, mengatakan bahwa hingga saat ini gas LPG 3 kilogram masih mengalami kelangkaan.

“Dua hari yang lalu saya beli, muter-muter, memang dapat tapi harganya masih Rp 50 ribu,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog