NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Dinas Ketahanan Pangan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar menggelar sosialisasi sistem budidaya bioflok dan pembuatan probiotik rabal di Desa Pasar Lama, Kecamatan Karang Intan, Kamis (19/6/2025).
Kasi Pemberdayaan DKPP Kabupaten Banjar, Nida mengungkapkan teknik budidaya ikan menggunakan sistem bioflok dapat mengurangi dampak dalam pencemaran lingkungan.
“Masyarakat kita saat ini masih menggunakan keramba jaring di sungai yang pastinya kualitas air sungai tercemar dengan adanya keramba ikan, pada hari ini kita sosialisasikan bioflok ini agar pembudidaya dapat pindah untuk budidaya ikan di darat untuk mengurangi dampak pencemaran sungai,”ucapnya.
Nida mengatakan, sistem bioflok ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi banyak keunggulannya, seperti mengurangi fase kematian ikan karena DO air sungai berkurang, mengurangi biyaya operasional, efesiensi pakan serta meningkatkan kesehatan ikan.
“Dari keuntungan ini, pembudidaya tentunya dapat meningkatkan produksi sehingga keuntungan juga meningkat,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini air sungai sedang menurunan oksigen karena debit air menurun, hal ini pastinya setiap tahun membuat banyaknya kematian ikan dan merugikan pembudidaya.
“Dengan sistem bioflok ini, tidak lagi takut untuk hal itu, perawatan cukup mudah dengan menguras sedikit saja bagian dasar kolam agar membuang kotoran dan amoniak yang mengendap,” tutur Nida.
Staff Seksi Pemberdayaan dan Perijinaan DKPP Kabupaten Banjar, Irwan mengungkapkan, sosialisasi ini tidak hanya pelatihan sistem bioflok, tetapi memperkenalkan dan mendemostrasikan pembuatan probiotik ragi tape dan bakteri asam laktat (Rabal) kepada warga.
“Probiotik rabal ini dicampur pada pakan ikan, khasiatnya sangat baik untuk pertumbuhan kesehatan ikan dan menjaga kualitas air,” ucapnya.
Bahan pembuatan probiotik rabal sangat mudah, karena bahan yang dibutuhkan ada lingkungan kita seperti air bersih, air kelapa tua, 2 botol yakult, ragi tape dan M4 perikanan.
“Probiotik rabal yang komersial tentunya cukup mahal, maka dari itu kita sosialisasikan pembuatan ini agar biyaya operasional pembudidaya bisa berkurang,” ungkap Irwan.

Irwan mengatakan, penggunaan probiotik rabal ini dapat efesiensikan pakan yang diberikan kepada ikan, karena probiotik ini berperan penting untuk ikan agar menyerap nutrisi lebih maksimal dan pakan yang dimakan menjadi daging.
“Ikan jadi cepat kenyang dan menggunaan pakan jadi berkurang,” ungkapnya.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, penggunaan probiotik rabal pernah digunakan dibidang peternakan sebagai campuran pahan hewan.
“Pada hewan unggas pernah diberikan probiotik ini yang di campurkan pada pakannya, hasil kotoran unggas ini kurang menyengat pada baunya, berbeda dengan yang tanpa diberikan probiotik rabal,” jelas Irwan.