NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin meresmikan secara langsung Taman Pemakaman Lintas Agama seluas 3,7 Hektar di Guntung Harapan Kota Banjarbaru pada Rabu (12/6/2024).
Ada sebanyak enam agama yang masuk dalam bidang kapling pemakaman tersebut yaitu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Aditya juga mengatakan, semua fasilitasnya digratiskan oleh pemerintah Kota Banjarbaru, pihaknya juga akan melakukan pemenuhan fasilitaa tahap demi tahap.
“Untuk akaes jalan akhir tahun akan dikeraajan biar lebih nyaman tahun depan di aspal,” jelasnya.
Orang nomor satu di Banjarbaru ini juga menyampaikan pembuatan makam lintas agama ini merupakan keseriusan Pemko dalam mengatur pemakaman agar lebih teratur.
“Kami juga sudah membentuk aturan yaitu Perda Pemakaman. Karena pemerintah idak ingin pemakaman tidak teratur, pememrintah ingin menata dan mengatur agar rapi dan nyaman bagi masyarakat,” tambahnya.
Wali Kota juga menegaskan pembangunan makam lintas agama tersebut sebagai bukti bahwa Pemko tidak membedakan apapun bagi masyarakat yang tinggal di Banjarbaru.
“Kota Banjarbaru yang heterogen multi agama, multi etnis salah satunya melalui pemakaman lintas agama ini dan semua fasikitas gratis daei ambulan, sampai ke prasasti,” jelasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Banjarbaru Abdussamad, mengatakan bahwa makam sudah diatur sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
“Kami sudah koordinasi dengan FKUB, jadi masing-masing agama sudah mendapatkan kapling sesuai ukuran yang sudah disepakati,” jelasnya.
Samad juga mengatakan bahwa tahun ini akan menambah fasilitas gazebo dan fasilitas lain seperti paving jalan.
“Makam ini seluas 4,7 HA yang ada di sini, kemudian di Bangkal juga kami siapkan kedepannya dengan luasan yang hampir sama,” tambahnya.
Ketua FKUB Kota Banjarbaru, Arsono mengatakan saat ini Kota Banjarbaru dianggapnya paling sempurna dalam mengakomodir lintas agama.
“Di daerah lain ada juga FKUB tetapi tidak lengkap semua ada, hanya Banjarbaru yang lengkap. Uniknya lagi masyarakat tidak ada yang mengklaim penduduk asli Banjarbaru, semua datang dsri daerah lain.
Ia juga mengatakan pemerintah Kota Banjarbaru, sangat jeli melihat keadaan bahwa Banjarbaru sangat heterogin.
“Pemerintah sudah memberikan jaminan sejak lahir sampai ke liang lahat dikebumikan secara gratis. Perlu dilanjutkan, sesuatu yang baik itu harus dilanjutkan,” tandasnya.
