NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Festival Musikalisasi Puisi tingkat SMA/SMK/MA se-Kalimantan Selatan (Kalsel) 2024 resmi digelar di Hotel Rodhita Banjarbaru pada Senin (8/7/2024).

Acara ini dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan dan diikuti oleh berbagai sekolah dari seluruh kabupaten/kota di Kalsel.


Hafiz Anshari, S.Pd., Pembimbing Kesenian MAN Kotabaru, menuturkan bahwa proses partisipasi dalam festival ini dimulai dengan pengiriman surat edaran dari panitia Balai Bahasa Provinsi Kalsel kepada kepala-kepala sekolah di setiap kabupaten/kota.

Di Kotabaru, surat edaran tersebut diterima oleh Dinas Pendidikan, yang kemudian diteruskan ke sekolah-sekolah.

“Alhamdulillah, tahun ini kami dari Kotabaru bisa ikut serta dalam festival ini. Meskipun ini adalah pertama kalinya kami berpartisipasi, kami sangat antusias,” ujar Hafiz.
Tahapan awal seleksi dilakukan dengan perekaman video penampilan musikalisasi puisi yang diunggah ke YouTube.
Seluruh peserta dari SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah di Kalsel mengirimkan video mereka untuk dinilai oleh dewan juri. Dari seluruh peserta, dipilih 10 video terbaik yang kemudian diundang untuk tampil langsung di Hotel Rodhita Banjarbaru.
“Persiapan kami cukup menantang karena berbenturan dengan ulangan semester. Namun, semangat anak-anak untuk berpartisipasi sangat tinggi. Mereka berlatih setiap malam di rumah untuk memastikan penampilan terbaik,” lanjut Hafiz.
Setelah penampilan langsung di Banjarbaru, dewan juri memilih 5 peserta terbaik. Juara 1 dan juara 2 akan mewakili Kalsel di tingkat nasional.
“Saya sangat bangga dengan pencapaian kami yang berhasil masuk 5 besar. Ini merupakan pencapaian luar biasa, terutama karena ini adalah pertama kalinya kami mengikuti festival ini. Kami berterima kasih kepada Balai Bahasa yang telah mengadakan acara ini, yang memberi kami kesempatan untuk menyalurkan bakat seni anak-anak melalui musikalisasi puisi,” jelas Hafiz.
Hafiz Anshari menambahkan bahwa salah satu tantangan terbesar bagi peserta dari Kotabaru adalah jarak yang jauh. Namun, dukungan penuh dari pihak sekolah membuat mereka tetap semangat mengikuti kompetisi ini.
“Meski biaya perjalanan dan akomodasi cukup tinggi, sekolah kami sangat mendukung partisipasi kami dalam festival ini. Kami berharap pengalaman ini akan memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa-siswa kami untuk terus mengembangkan bakat seni mereka,” tambahnya.

(foto.wiranata/newsway.id)
Festival Musikalisasi Puisi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan seni baca puisi dan musik kepada generasi muda, sehingga mereka dapat mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang positif dan inspiratif.
Hafiz juga berbagi cerita tentang persiapan spiritual yang dilakukan anak-anak.
“Mereka sempat melakukan tahajud bersama untuk memohon doa agar diberi kelancaran dalam lomba ini. Saya selalu menekankan, apapun hasilnya, yang penting mereka sudah memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Meskipun mereka hanya masuk dalam lima besar, prestasi tersebut sudah merupakan pencapaian luar biasa bagi mereka.
“Mereka sudah tampil dengan sangat baik, apapun hasilnya. Masuk lima besar dari sekian banyak peserta SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah itu sudah luar biasa,” katanya.
Ke depan, guru pembimbing berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan lebih sering diadakan.
“Musikalisasi puisi ini sangat bagus untuk menyalurkan bakat seni anak-anak. Saya harap kegiatan ini bisa diadakan lebih dari sekali dalam setahun, agar regenerasi bakat tidak terputus dan anak-anak memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka,” harapnya.
Hafiz juga menyoroti pentingnya dukungan dari pihak sekolah dan penyelenggara untuk menjaga kontinuitas dan semangat para peserta.
“Dengan dukungan yang terus-menerus, bakat seni anak-anak bisa berkembang lebih baik dan mereka bisa terus berprestasi,” tegasnya.
Seorang peserta perwakilan dari MAN Kotabaru, Reza Rahmadani, menjelaskan bahwa keenam siswa yang berangkat ke kompetisi ini mayoritas adalah peserta pertama kali.
“Kami yang berangkat ini, rata-rata baru pertama kali ikut lomba hingga lolos ke tingkat provinsi. Pengalaman ini sangat berharga bagi saya dan teman-teman,” ujarnya.
Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman, menurut Reza mereka juga merasakan pengalaman baru dengan berkunjung ke ibu kota provinsi, Banjarbaru.
“Melihat suasana di Banjarbaru menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi kami semua,” tambahnya.
Reza juga menceritakan bagaimana semangat dan kerja keras mereka selama persiapan.
“Dari nol, kami latihan terus. Bahkan ada yang sebelumnya hanya sekadar hobi, tapi dengan adanya kompetisi ini, teman-teman mengasah bakat mereka lebih serius, meskipun secara otodidak di rumah. Semangat mereka luar biasa,” katanya.
Namun, tantangan tidak sedikit. Para peserta sempat merasakan demam panggung, terutama karena ini adalah pengalaman pertama mereka.
“Jujur kami sempat demam panggung karena ini pertama kali tampil di tingkat provinsi. Tapi kami tetap semangat,” pungkas Reza.