NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Sesuai kesepakatan bersama, warga dan pedagang di Gang Taufik Sekumpul sudah melakukan penertiban mandiri untuk penataan kawasan religi Sekumpul, Minggu (17/3/2024).


Bahkan penertiban itu dipantau langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah didampingi Camat Martapura Fahrian Rahman, Sekretaris Camat Martapura Gusti Marhusin dan Lurah Sekumpul Abdullah.



“Untuk memudahkan akses jemaah berziarah, pihaknya beserta warga sepakat melakukan penertiban mandiri dengan rentan waktu hingga Minggu pertama Ramadhan,” terang Ikhwansyah.

Ia melanjutkan, untuk kegiatan di Gang Taufik serta langkah penertiban sudah dilakukan, mulai dari pernyataan secara lisan.

“Mudah-mudahan kesepakatan kita yang lalu dilakukan sebaik mungkin, baik itu dari penjual dan warga lainnya,” ungkap Ikhwansyah.
Ia menjelaskan berdasar surat pemberitahuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, Ikhwansyah meminta kepada para pedagang maupun warga di Gang Taufik untuk mengembalikan lahan seperti asal.
“Jadi tidak ada lagi pertanyaan bagaimana penataannya, harapan kami seperti itu mereka bisa mengembalikan lahan seperti semula,” ucapnya.
Hingga saat ini, menurutnya progres dari para pedagang sudah mulai melakukan aktivitas penataan mandiri di masing-masing warung sesuai dengan kesepakatan bersama.
“Mudah-mudahan dalam minggu ini semua dapat terlaksana sesuai dengan harapan kita semua,” harapnya.
Sementara keterkaitan lokasi parkir kendaraan di Gang Taufik, kedepannya pemerintah akan memikirkan kembali untuk daerah relokasinya.
“Yang penting di Gang Taufik ini dapat tertata dengan rapi, Insya Allah pemerintah daerah akan segera mempertimbangkan kelanjutan apa yang sudah ditata,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik rumah di Gang Taufik, Muhammad Jahrani mengaku akan siap memotong atau memangkas teras rumahnya yang melewati batas untuk melakukan penataan kawasan Sekumpul.
Dirinya yang mengaku siangkat anak oleh Abah Guru Sekumpul menegaskan, sangat mendukung program pemerintah daerah terkait penataan kawasan Sekumpul untuk kenyamanan para jemaah.
“Bagi saya kegiatan ini merupakan kegiatan paling mulia, pesan Abah Guru Sekumpul pada tahun 1995 dulu, Gang Taufik ini merupakan jalan akses ambulan. Karena itu, jalan di sini hendaknya diperluas jangan sampai jalan itu sempit, sehingga nyaman orang maupun ambulan melintas ke sini,” jelas Jahrani.
Jahrani berpesan kepada pemilik toko lainnya untuk taat dan sadar jangan sampai melewati batas jalan dan mengganggu jemaah datang.
“Para pedagang mesti sadar akan itu, jika bukan kita siapa lagi, jalan jangan dipersempit. Kalau bisa kendaraan roda dua jangan diparkirkan di jalan demi kenyamanan para peziarah yang datang jauh-jauh ke sini,” bebernya.
Tak lupa Jahrani menambahkan, agar kedepannya dapat dibuatkan surat pernyataan tertulis di atas materai, supaya generasi yang akan datang tidak mengambil lahan yang diperuntukkan untuk jalan di kawasan religi Sekumpul.
Senada dengan Jahrani, pedagang di Gang Taufik, Samsul Anwar, mengaku setuju dengan penataan Sekumpul dan dirinya juga telah melakukan penataan mandiri sesuai kesepakatan bersama.
“Alhamdulillah sudah kami lakukan penataan mandiri, kalau kami tentu mengikuti arahan dari pemerintah untuk melakukan penataan karena ini insya Allah tujuannya yang terbaik untuk kita,” katanya.
Samsul berharap, para peziarah yang menyambangi kubah Abah Guru Sekumpul dapat terlayani dengan nyaman.
“Mudahan dengan penertiban ini jemaah dapat terlayani dengan nyaman dan berkahnya mengalir kepada kita semua. Kalau untuk pernyataan tertulis Insya Allah setuju saja. Kami mengikuti aturan,” pungkasnya.