NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Warga Jalan Rosella Kelurahan Kemuning Kecamatan Banjarbaru Selatan, digegerkan dengan penemuan mayat seorang bayi perempuan yang dibungkus dalam karung dan plastik, Sabtu (4/10/2025) petang. Bayi malang tersebut ditemukan oleh seorang warga penyandang disabilitas.

Kasi Humas Polres Banjarbaru Ipda Kardi Gunadi, dalam keterangannya membenarkan peristiwa tersebut. Penemuan bayi terjadi sekitar pukul 18.30 Wita di sebuah gazebo kecil di depan rumah bedakan No.3, Jalan Rosella RT 011 RW 003, Kelurahan Kemuning.
“Bayi ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, masih lengkap dengan tali pusar dan plasenta, dibungkus dalam plastik ungu dan hitam, lalu dimasukkan ke dalam karung beras warna putih,” ujar Ipda Kardi.
Peristiwa ini bermula saat pasangan suami istri, Abdul Hair dan Siti Noorbanih, sedang duduk di depan rumah kontrakan mereka. Sekitar pukul 18.10 Wita, seorang perempuan dengan disabilitas mental bernama Murni melintas sambil membawa karung putih. Saat ditanya, Murni menjawab singkat, “Bayii”, membuat saksi langsung mengecek isi karung tersebut.
Setelah dibuka, karung tersebut berisi jasad bayi perempuan dengan kondisi masih berlumuran darah dan tali pusar belum terpotong. Bayi itu kemudian diletakkan di depan kontrakan dan melapor ke Ketua RT setempat serta ke pihak kepolisian.
Anggota Polres Banjarbaru dan Polsek Banjarbaru Utara bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Kemuning langsung mendatangi TKP dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Bayi tersebut kemudian dievakuasi ke RS Idaman Banjarbaru untuk dilakukan visum.
“Dari hasil pemeriksaan awal dokter, diperkirakan bayi meninggal sekitar 5-6 jam sebelum visum dilakukan pada pukul 21.00 Wita. Namun, penyebab pasti kematian belum diketahui dan akan dilakukan otopsi lebih lanjut,” jelas Ipda Kardi.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi, yakni satu karung beras warna putih, serta plastik warna ungu dan hitam. Selain itu, rekaman CCTV dari empat titik di sekitar lokasi turut diperiksa.
“Dari salah satu CCTV, terlihat seorang perempuan diduga ODGJ membawa plastik ungu yang identik dengan plastik tempat bayi ditemukan. Namun belum ada kesimpulan lebih lanjut, penyelidikan masih berlangsung,” kata Ipda Kardi.
Polres Banjarbaru bekerja sama dengan RS Bhayangkara Banjarmasin akan melakukan pengambilan sampel darah dari jasad bayi sebagai bahan pembanding untuk uji DNA. Hal ini dilakukan guna mengungkap siapa orang tua biologis bayi tersebut dan siapa yang bertanggung jawab atas pembuangannya.
“Tim Opsnal Polres Banjarbaru juga masih melakukan penyisiran CCTV tambahan dan pendalaman keterangan dari para saksi,” pungkas Ipda Kardi. (nw)