Menag: Judi Online dan Perbedaan Politik Jadi Pemicu Lonjakan Perceraian di Indonesia

24 November 2024

NEWSWAY.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengungkapkan keprihatinannya terhadap lonjakan angka perceraian di Indonesia yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

~ Advertisements ~

Faktor utama yang memicu kenaikan tersebut, menurutnya, adalah judi online dan perbedaan pilihan politik.

~ Advertisements ~

Dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XVII Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4), Nasaruddin menyebutkan bahwa data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan pada kasus perceraian yang disebabkan oleh judi online.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Sebelum maraknya judi online, jumlah perceraian pada tahun 2019 itu hanya sekitar 1.000-an. Namun setelah judi online semakin menjamur, angka tersebut melonjak menjadi lebih dari 4.000 kasus,” ujarnya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Selain judi online, perbedaan pilihan politik juga menjadi salah satu faktor yang memicu keretakan rumah tangga.

~ Advertisements ~

“Ada satu provinsi yang mencatat hingga 500 perceraian karena politik. Suaminya memilih kandidat A, istrinya mendukung kandidat B, lalu bercerai. Begitu rapuhnya perkawinan kita saat ini,” kata Nasaruddin.

~ Advertisements ~

Menag meminta BP4 untuk mengambil peran aktif dalam menekan angka perceraian di Indonesia. Ia berharap lembaga tersebut dapat mengkaji lebih dalam data-data yang tersedia agar dapat merumuskan langkah strategis guna memperkuat ketahanan keluarga.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“BP4 perlu mempelajari akar masalah perceraian, terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti judi online dan politik. Dengan begitu, kita bisa menyusun program yang lebih efektif untuk mencegah perceraian,” tegasnya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Meningkatnya angka perceraian ini menjadi perhatian serius pemerintah, terutama karena dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pasangan suami istri, tetapi juga oleh anak-anak dan lingkungan sosial.

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan langkah-langkah konkret dapat segera diambil untuk memperkuat institusi perkawinan di Indonesia.

“Ketahanan keluarga adalah fondasi ketahanan bangsa. Kita harus bersama-sama menjaga keluarga-keluarga kita agar tetap utuh dan harmonis,” tutup Nasaruddin.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog