Mengenal Tanggui, Topi Khas Banjar yang Masih Eksis Hingga Sekarang

13 November 2023
Pengrajin Tanggui Masitah menyatakan, kerajinan ini diwariskan turun temurun dari keluarga. (Foto: Fahmi/Newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Suku Banjar memiliki beragam kerajinan khas, tak terkecuali Tanggui, topi berbentuk setengah bola besar ini sering digunakan masyarakat Banjar untuk melindungi diri dari teriknya sinar matahari pada saat beraktivitas entah saat bertani atau berdagang di Pasar Terapung.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Walaupun kerajinan ini sudah berumur tua, nyatanya masih memiliki banyak peminat, hal ini diutarakan oleh pengrajin Tanggui Masitah, menurutnya dia bisa membuat 30 hingga 40 buah Tanggui dalam seharinya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Sehari ni bisa tiga puluh empat puluh,” ucap pengrajin berusia 55 tahun ini saat ditemui di kediamannya yang terletak di Jl. Kuin Utara, Kota Banjarmasin, Senin (13/11/2023).

~ Advertisements ~

Ia mematok harga 15.000 Rupiah per-Tanggui, kebanyakan pembeli datang dari daerah Nagara di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

~ Advertisements ~

“Harganya lima belas ribu sebuah, nang hulu hulu sungai tu pang, buhan Nagara,” ungkapnya.

Kerajinan Tanggui yang bertempat di Jalan Kuin Utara, Kota Banjarmasin. (Foto: Fahmi/Newsway.id)

Pembuatannya sendiri terbilang cepat, berdasarkan keterangannya, dia hanya butuh waktu 5 menit untuk menyelesaikan 1 buah Tanggui.

“Setumat banar buatnya, lima menit gin jadi dah,” kata Masitah.

Bahan utama pembuatan Tanggui adalah daun nipah yang sudah dianyam, Masitah mengatakan bahannya banyak diambil di Pulau Kembang.

Dalam menjalankan usahanya, Masitah dibantu oleh bos dalam urusan permodalan yang merupakan kerabat beliau sendiri, jadi bosnya yang menyediakan bahan-bahan sedangkan tugas dia hanya di pembuatan saja.

“Aku ni kan kada menggawi sorangan, aku ni ada bosnya, jadi kan ada bosnya yang menjulungi bahan-bahannya ni jadi kami tinggal menggawi aja lagi,” jelas Masitah.

Ketika ditanya perihal dari mana belajar membuat Tanggui, dia mengaku diajarkan oleh ibunya karena kerajinan ini sudah turun temurun dari keluarga.

“Dari mama, keturunan turun temurun, kuitan meninggal sorang, turun temurun kalo,” pungkasnya.

Dirinya sangat bersyukur keluarganya sudah mengajari beliau cara membuat Tanggui, seandainya tidak belajar, mungkin dia tidak akan menjadi pengrajin Tanggui seperti sekarang ini.

“Itu pang jaka kada kupelajari lawan mama kada tau masa depan nang kedepannya ni, lalu orang tuha mengajari lalu ini pang dapat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog

Salah satu atlet yang tampil menonjol adalah Alyssa Naura Fatiha, siswi SMA Negeri 5 Barabai asal Desa Haruyan ini sukses meraih medali emas di kelas 51 kg, Alyssa merupakan putri dari Haris Fatahillah, Ketua APPSBI Barabai. (Ditengah pakai kerudung hitam) (foto : istimewa / newsway.co.id)