NEWSWAY.CO.ID, TANAH GROGOT – Upaya memperkuat semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama terus dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Paser. Melalui kegiatan Temu Akrab Kerukunan Antar Tokoh Agama, MUI Paser mengundang para pemuka lintas agama untuk berkumpul dan berdialog di Desa Seniung Jaya, Kecamatan Paser Belengkong, pada Rabu (5/11/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua MUI Paser Slamet Arif sebagai narasumber, Koordinator Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Kerukunan Umat Beragama MUI Paser Latief Thaha, Ketua Panitia Effendi, serta Kepala Desa Seniung Jaya Rahmatullah.
Menurut Effendi, kegiatan ini merupakan bagian dari program Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI yang fokus mempererat hubungan antarumat beragama di akar rumput.
“Seniung Jaya dipilih karena sudah menjadi Desa Moderasi Beragama sejak 2023. Di sini, kita bisa melihat langsung bagaimana nilai toleransi diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Effendi menuturkan, masyarakat di Desa Seniung Jaya sudah lama menunjukkan harmoni dalam keberagaman. Warga dari berbagai agama saling bergotong royong, baik saat perayaan Idul Fitri, Natal, maupun dalam kegiatan sosial seperti gotong royong dan acara adat.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Rahmatullah. Ia mengungkapkan, dari 1.230 penduduk, sekitar 60 persen beragama Islam, dan sisanya memeluk Kristen serta Katolik. Meski berbeda keyakinan, kebersamaan tetap menjadi ciri khas warganya.
“Kami terbiasa saling membantu. Jika ada masalah, diselesaikan lewat musyawarah. Tidak ada jarak antarumat beragama di desa ini,” ujarnya.
Sementara itu, Latief Thaha menambahkan bahwa temu akrab lintas agama ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi ruang dialog untuk mencari solusi atas berbagai persoalan sosial yang muncul di masyarakat.
Ketua MUI Paser Slamet Arif, dalam arahannya menekankan pentingnya sikap moderat dan seimbang dalam beragama sebagai kunci menjaga kerukunan.
“Islam mengajarkan agar kita menjadi umat wasathan — umat yang adil dan penengah. Hindari sikap berlebihan, baik dalam ibadah maupun kehidupan sosial. Jadilah pribadi yang seimbang dan dermawan,” pesannya.
Melalui kegiatan ini, MUI Kabupaten Paser berharap nilai toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati terus tumbuh di tengah masyarakat serta menjadi contoh bagi desa lain di Kabupaten Paser. *(nw)
