Mulai 2026 Mandiri, TPS 3R Desa Mekarpura Targetkan Jadi Pusat Pengolahan Sampah Bernilai Ekonomi

by
30 Oktober 2025
Kepala Desa Mekarpura, Kambran ( Foto IST/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, KOTABARU – Pemerintah Desa Mekarpura Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru, terus berupaya memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui program TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Kepala Desa Mekarpura Kambran menyampaikan, dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) selama tiga tahun terakhir telah menjadi fondasi penting, namun mulai Januari 2026, desa akan mengambil alih penuh operasional TPS 3R secara mandiri.

“Selama ini LH membantu pembiayaan hingga Desember. Mulai tahun depan, kami harus menyiapkan anggaran sendiri, baik dari dana desa maupun alokasi khusus,” ujar Kambran dalam wawancaranya, Kamis (30/10/2025).

TPS 3R Mekarpura saat ini melayani tiga desa: Mekarpura, Salino, dan Selaru. Meskipun iuran rumah tangga sebesar Rp20.000 per bulan menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp6 hingga Rp7 juta, sisa bersih setelah dipotong biaya operasional (BBM dan tenaga kerja) hanya sekitar Rp1 juta. Kambran menyebut sistem ini perlu dukungan anggaran yang lebih stabil agar pengelola tidak sepenuhnya bergantung pada iuran.

“Kami sudah mulai menyusun rencana agar operasional TPS 3R bisa ditanggung desa. Harapannya, DPMD Kotabaru bisa membuka ruang anggaran untuk mendukung keberlanjutan program ini,” jelasnya.

Langkah konkret yang dilakukan pemerintah desa adalah membina TPS 3R agar tidak hanya menjadi tempat pembuangan, tetapi juga pusat pengolahan dan pemanfaatan sampah. Sampah rumah tangga seperti kardus, plastik, dan kertas dipilah, dikumpulkan, lalu dijual melalui kerja sama dengan LH dan mitra di Tarjun.

“Kami sudah siapkan mesin press dan pencacah. Tapi untuk mengoperasikan alat ini, kami butuh peningkatan daya listrik dari 900 kWh ke minimal 1.300 kWh,” ungkap Kambran.

Ia menambahkan, sistem pengangkutan sampah dari rumah ke TPS 3R akan diperkuat dengan penggunaan bak sampah khusus, sehingga proses pemilahan bisa lebih efisien dan bernilai ekonomi.

Kambran mengapresiasi keterlibatan masyarakat yang semakin baik. Saat ini, sekitar 60% warga sudah mulai memilah sampah rumah tangga, memisahkan antara yang bisa dimanfaatkan dan yang harus dibuang ke TPA.

“Kami terus edukasi warga agar memahami bahwa sampah bukan hanya limbah, tapi juga peluang. TPS 3R bukan sekadar tempat buang, tapi tempat menghasilkan,” katanya.

Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, Kambran berharap TPS 3R Mekarpura bisa menjadi model pengelolaan sampah mandiri yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal.

“Kami ingin desa bersih, masyarakat sejahtera, dan TPS 3R menjadi sumber rezeki. Bukan hanya mengurangi sampah, tapi memanfaatkannya sebaik mungkin,” tutupnya. (nw)

Reporter: Rizal

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog