NEWSWAY.ID, ASTAMBUL – Puskesmas Pembantu (Pustu) keberadaannya saat ini berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas di wilayah kerjanya.

Namun, apa jadinya jika salah satu sarana pendukung seperti gedung Pustu yang kesehariannya ditempati sebagai tempat beraktivitas dalam melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, kondisinya memprihatinkan.


Seperti yang diungkapkan Kepala Desa (Kades) Kelampaian Ilir, Darkasi, menurutnya bangunan tersebut kurang layak sebagai fasilitas kesehatan yang beroperasi dengan normal.

“Kalau melihat keadaannya, mungkin bisa dibilang tidak layak lagi, tapi masih tetap beroperasi dengan normal,” ungkap Darkasi.

Darkasi menyampaikan, bangunan tersebut sudah berusia kurang lebih 20 tahunan, banyak dari para tenaga medis yang bertugas mengeluhkan bangunan Pustu yang dianggap kurang layak itu.
“Para petugas pastinya mengeluhkan tentang bangunan yang kurang layak ini, padahal setiap hari selalu ada yang berobat,” tuturnya.
Sebagai Kepala Desa Kalampaian Ilir, serta selaku wakil masyarakat, Darkasi berharap pemerintah daerah Kabupaten Banjar bisa memperhatikan fasilitas kesehatan untuk masyarakat khususnya di wilayah pedesaan.

Terlebih lagi lanjut Darkasi, Desa Kalampaian Ilir pernah jadi lokus stunting pada tahun lalu.
“Saya sebagai kepala desa berharap pemerintah khususnya Dinas Kesehatan bisa memperhatikan warga Desa Kelampaian Ilir untuk menunjang kesehatan kami, apalagi tahun kemarin desa kami masuk lokus stunting dan Alhamdulillah-nya di 2023 sudah dinyatakan bebas,” tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan Bidan Desa Kelampaian Ilir Rofiah, bahwa kondisi Pustu tersebut rusak seperti di bagian jendela yang sudah tidak bisa dikunci, pintu rusak, bahkan kaca yang tak bisa dibersihkan lagi.
Menurutnya, bangunan seperti itu kurang layak dijadikan fasilitas kesehatan yang nyaman bagi pasien maupun petugas medis yang ada.
“Saya masuk ke sini tahun 2012, hingga saat ini belum ada perubahan dan perbaikan, kalau dilihat dari segi keamanan bangunan ini bisa dibilang rawan dari tindak pencurian,” pungkasnya.
Dari pantauan pewarta Newsway.id di Pustu Desa Kalampaian Ilir yang beralamat di Jalan Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari, Desa Kelampaian Ilir, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, nampak gedung Pustu dari triplek atau plywood ini sangat memprihatinkan.
Bahkan bangunan dengan cat berwarna pink dan biru yang sudah pudar ini bak seperti kontrakan dua pintu atau yang kerap disebut bedakan, selain terlihat usang juga beberapa bagian bangunan sudah mulai rusak akibat dimakan rayap dan terdampak banjir.