NEWSWAY.CO.ID, BARABAI – Meski belum ditemukan kasus COVID-19 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) hingga saat ini, Dinas Kesehatan setempat tetap meningkatkan kewaspadaan menyusul adanya lonjakan kasus di sejumlah negara Asia Tenggara.

Kepala Dinas Kesehatan HST, dr.Hj.Desfi Delfiana Fahmi mengatakan, kondisi di HST masih aman dari COVID-19.

“Sampai sekarang belum ada kasus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).
Namun demikian, pihaknya tetap mengambil langkah antisipatif.
“Kami terus meningkatkan kewaspadaan baik di tingkat Puskesmas maupun RSUD,” kata dr. Desfi.
Kementerian Kesehatan RI sendiri telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19.
Surat edaran ini menginstruksikan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pengawasan, kesiapsiagaan serta pelaporan kasus secara cepat dan tepat.
“Isi penting dari SE Kemenkes itu adalah peningkatan kewaspadaan di semua lini: Puskesmas, Dinkes kabupaten/kota dan RSUD,” jelasnya.
Dr. Desfi menambahkan, sebagai tindak lanjut dari surat edaran tersebut, pihaknya juga telah mengeluarkan surat edaran internal.
“Dinkes HST juga sudah mengeluarkan surat edaran internal sebagai tindak lanjut SE Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Dinkes HST juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, terlebih saat ini muncul kembali peningkatan kasus di luar negeri. Imbauan tersebut disampaikan melalui media sosial resmi Dinkes HST.
“Kami sarankan masyarakat tetap menjaga kebersihan, memakai masker jika merasa kurang sehat, cukup istirahat dan jangan lupa konsumsi makanan bergizi,” pesannya.
dr. Desfi berharap COVID-19 tidak kembali masuk ke wilayah HST dan Kalimantan Selatan.
Namun bila masyarakat merasakan gejala mencurigakan, ia menyarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Sayangilah keluarga kalian. Jika ada gejala seperti demam, batuk atau sesak napas, segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan,” tuturnya.
Selain itu, Dinkes HST juga terus melakukan surveillance atau pemantauan berkelanjutan terhadap potensi munculnya kasus.
“Semoga tidak ada kasus yang terjadi tetapi kewaspadaan tetap harus dijaga,” pungkasnya.