NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Normalisasi Sungai Kuranji dan relokaai rumah warga yang terdampak ke kawasan baru yang akan dilaksanakan oleh Pemko Banjarbaru gagal dilaksanakan tahun 2024 ini.

Pasalnya setelah melakukan rapat bersama di Aula Kecamatan Cempaka Selasa (2/7/2024) siang tidak mendapatkan kesepakatan antara pihak pemerintah dan sebagai warga yang menolak.

Lantas saat itu Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah yang hadir dalam pertemuan memutuskan memberi tenggang waktu satu pekan hingga Selasa 9 Juli 2024, namun masyarakat yang menolak bersikukuh tidak mau berubah.

Dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Perumahan Dan Pemukiman Kota Banjarbaru, Abdussamad membenarkan hal tersebut.
“Hasil rapat yang dilaksanakan hari Minggu tanggal 7 Juli 2024 di aula Kelurahan Cempaka dihadiri ketua RT 06, 08, 22,23, ketua LPM Kelurahan Cempaka serta tokoh Masyarakat Habib Syaifuddin dan juga dihadiri oleh Kabid Permukiman dan Pertanahan Bapak Supardi Afriyanto serta Lurah. Hasilnya masih ada sebagian masyarakat yg belum setuju dengan program relokasi tersebut sehingga program ini kemungkinan besar akan di tunda ke tahun berikutnya,” jelasnya kepada Newsway.id.
Samamd menambahkan babhwa pihaknya akan tetap melakukan pendekatan dan sosialisasi dengan masyarakat terdampak yang belum setuju dan melibatkan stakeholder terkait untuk kelanjutan program ini.
“Tentunya kami akan terus melakukan upaya pendekatan agar program ini tetap bisa terlaksana tahun depan,” ujarnya.

Sementara Ketua RT 23 Cempaka, Khairullah juga membenarkan bahwa sebagian masyarakat memang masih belum setuju dengan rencana tersebut.
“Karena kehendak pemerintah program ini dilaksanakan harus sepakat bersama, maka keputusan saat rapat terakhir sementara relokasi dan normalisasi ditunda,” jelasnya Jumat (12/7/2024).
Lantas saat ditanya bagaimana nasib warga yang rumahnya terbakar, apakah tetap akan disewakan rumah oleh pemerintah?
“Soal itu kami belum mendapatkan kabar, apakah sewa itu lanjut, atau masyarakat boleh membangun lagi di lokasi yang sama,” jelasnya.
Untuk diketahui sesuai data dari Perkim normalisasi Sungai Kuranji ada 95 KK yang terdampak sebanyak 70 KK akan direlokasi dan 25 KK akan terjadi pemotongan rumah.
Dari jumlah sebanyak 54 setuju, 17 masih bimbang dan 24 tidak setuju, sedangkan untuk yang relokasi ada 70 KK dengan rincian 41 setuju, 9 dalam proses negosiasi dan 24 tidak setuju.
Untuk rumah warga yang terkena pemotongan ada sebanyak 25 rumah dengan berbagai ukuran, dari 25 rumah yang kena pemotongan tersebut 13 setuju, 8 masih proses negosiasi dan 4 tidak setuju.