NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Upaya Pemerintah Kota Banjarbaru untuk melakukan normalisasi Sungai Kuranji dan relokasi sebanyak 70 rumah warga yang terkena dampak normalisasi masih terganjal kesepakatan dengan warga.
Agus Hariyanto yang dipercaya oleh masyarakat setempat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, pada Senin (6/5/2024) melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah Al Khaff, Kepala Dinas Perkim Abdusaamad, Camat Cempaka Dedy Haryadi serta Lurah Cempaka di ruang Sekda.
“Kalau masyarakat mengajukan ukuran normalisasi untuk sungai 4 meter dan sempadan sungai masing-masing 2 meter, bahkan ada masyarakat yang mau ukuran sungai 4 meter tanpa sempadan ,” terang Agus yang merupakan warga, RT 06 RW 2, Cempaka tersebut.
Namun menurut Agus, pihaknya mengharapkan agar Pemko Banjarbaru kembali melakukan pertemuan dengan masyarakat agar terjadi kesepakatan dari keduabelah pihak.
“Kami juga menyampaikan agar Pemko bertemu lagi dengan 70 KK yang terdampak. Sama-sama mencari jalan tengah bagaimana baiknya,” katanya lagi.
Lantas saat ditanya apakah warga yang menempati dan tinggal di sepanjang bantaran Sungai Kuranji menempati tanah milik pribadi, Agus mengatakan ia.
“Mereka rata-rata mempunyai surat tanah baik yang sudah sertifikat maupun yang masih sporadik. Jadi kenapa warga bertahan, mungkin salah satunya karena tanah mereka adalah milik pribadi, bahkan ada yang batasnya sampai ke bibir sungai,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru Abdussamad mengatakan perwakilan dari masyarakat bertemu Sekda dan pihaknya, mereka minta penjelasan lebih rinci terkait rencana relokasi dan normalisasi Sungai Kuranji.
“Intinya setelah pertemuan dengan kami, nanti akan ada pertemuan lagi dengan seluruh warga yang terdampak relokasi. Pertemuan beberapa waktu lalu lebih kepada warga terdampak relokasi yang juga korban kebakaran,” jelas Sammad.
