NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Seorang pekerja Bansau di kawasan Jalan Mr Cokrokusumo RT 001, RW 001, Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka bernama Gufran alias GF (59 tahun) ditemukan meninggal dunia tertindih kayu gelondongan jenis Keruing Merah pada Sabtu (17/2/24).

Petama kali korban GF ditemukan oleh rekan kerjanya bermana Hadi Rusadi (39 tahun) sekitar pukul 07.00 Wita saat dia mau memulai kerja di Bansau milik H Jahrani tersebut.

“Sekitar pukul 07. 00 Wita, saya biasa berangkat kerja paling awal karena harus mengisi bahan bakar. Di tumpukan kayu saya melihat korban, saya kira orang tidur,” terangnya di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru saat dikonfirmasi.

Karena takut kenapa – kenapa setelah melihat korban, Rusadi menjelaskan kalau dirinya langsung menyampaikan kepada bosnya.
“Saya langsung ke rumah pak haji, menyampaikan kejadian tersebut, lalu dilaporkan ke pihak Polsek Cempaka. Saat dievakusi posisi teman saya itu tertindih kayu dengam posisi telungkup kaki kanan dan tangan terlipat,” terangnya laki – laki yang mengaku sudah 15 tahun bekerja di tempat tersebut.

H Jahrani (71 tahun) pemilik Bansau yang saat itu juga mengantar mayat ke kamar mayat RS Idaman mengatakan setelah mendapat laporan langsung ke TKP.
“Saat saya ke tempat kejadian sudah banyak orang. Korban ini kerjanya membuang limbah pemotongan kayu, kerja ikut saya sekitar tiga tahun lalu, saya kenal awalnya di Sungai Danau,” terang H Jahrani.
Haji Jahrani juga mengatakan kalau kejadian tersebut di luar jam kerja, namun dirinya tetap akan mengurus karyawannya baik pemakaman ataupun urusan lainnya.
“Ada anaknya datang ke sini, intinya jenasah akan kami mandikan dan di kafani di rumah sakit. Soal pemakaman nanti kami ikut saja pilihan anaknya, kalau dibebankan kepada saya, akan saya urus semua,” ujarnya.
Sementara itu, jajaran Polres Banjarbaru melalui Kasi Humas AKP Syahruji membenarkan kalau pihaknya menangani kasus penemuan mayat tersebut.
“Mayat itu ditemukan rekan kerjanya yang akan membuka gudang Bansau pagi hari. Pada saat olah TKP korban ditemukan menggunakan topi hitam, kaos putih orange dan celana pendek motif loreng,” terang Syahruji Sabtu (17/2/24) sore.
Syahruji juga menjelaskan di dalam saku korban ditemukan uang tunai Rp 3. 361 ribu di saku sebelah kiri, sedangkan di saku sebelah kanan ditemukan uang kertas sebesar Rp 10 juta rupiah.
“Dari pengakuan saksi memang korban sudah lama mengidap batuk TBC, di rumah korban juga ditemukan sepotong kertas bukti berobat. Bukti itu tertulis pada Jumat malam beliau berobat, bahkan dari keterangan saksi malam juga masih terdengar aktivitas juga terdengar batuk – batuk,” tambah Syahruji.
Lebih jauh Syahruji mengatakan saat dilakukan olah TKP tubuh korban masih hangat. Diperkirakan kejadian belum sampai 12 jam.
“Pada saat identifikasi, petugas Inafis Polres mendapati tangan kanan dan kaki kanan korban patah diduga karena tertindih kayu gelondongan dengan panjang 8 meter. Dari semua keterangan saksi dan olah TKP diduga korban meninggal karena tertindih kayu gelondongan,” pungkasnya.