NEWSWAY.CO.ID, JAKARTA – Kiprah Tim Nasional (Timnas) Indonesia di level Asia Tenggara terus menunjukkan progres positif. Tak hanya dari segi prestasi di lapangan, nilai pasar para pemain Indonesia juga ikut melonjak.
Teranyar, tujuh nama pemain Skuad Garuda masuk dalam daftar 10 pemain dengan nilai pasar tertinggi di Asia Tenggara versi situs data sepak bola ternama, Transfermarkt, per Juni 2025.
Posisi puncak tak tanggung-tanggung diduduki oleh Jay Idzes, bek tangguh Indonesia yang saat ini bermain untuk klub Serie A Italia, Venezia. Nilai pasarnya melonjak tajam mencapai 7,5 juta euro atau sekitar Rp142 miliar tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Lonjakan nilai pasar Idzes mencerminkan kontribusi besarnya untuk Timnas, terutama dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bek kelahiran Belanda berdarah Semarang ini baru dinaturalisasi pada Desember 2023, dan kini menjadi tulang punggung lini belakang Merah Putih.
Posisi kedua ditempati oleh Mees Hilgers (Indonesia) dengan market value 6,5 juta euro. Bek tengah FC Twente ini juga memiliki darah Indonesia dari sang ibu asal Manado. Di urutan ketiga ada Kevin Diks, pemain yang baru saja hengkang dari FC Copenhagen ke Borussia Mönchengladbach dengan nilai pasar 5 juta euro.
Tak hanya tiga nama itu, dua pemain lain yang juga memperkuat Timnas Indonesia, yaitu Emil Audero dan Calvin Verdonk, turut masuk dalam daftar elite tersebut. Emil, kiper yang kini bermain di Italia, memiliki nilai 3,2 juta euro, sementara Verdonk bek kiri klub NEC Nijmegen berada di kisaran 2,5 juta euro.
Berikut daftar lengkap 10 pemain dengan market value tertinggi di Asia Tenggara per Juni 2025:
- Jay Idzes (Indonesia) – €7,5 juta
- Mees Hilgers (Indonesia) – €6,5 juta
- Kevin Diks (Indonesia) – €5 juta
- Emil Audero (Indonesia) – €3,2 juta
- Perry Ng (Singapura) – €3 juta
- Imanol Machuca (Malaysia) – €2,5 juta
- Calvin Verdonk (Indonesia) – €2,5 juta
- Facundo Garces (Malaysia) – €2 juta
- Dean James (Indonesia) – €1,8 juta
- Maarten Paes (Indonesia) – €1,8 juta
Dengan tujuh pemain Indonesia mendominasi daftar, hal ini menjadi bukti nyata peningkatan kualitas individu dalam skuad Garuda. Tak hanya mendongkrak reputasi Indonesia di Asia Tenggara, hal ini juga menunjukkan bahwa proyek naturalisasi dan pembinaan pemain keturunan mulai menuai hasil konkret.
Kenaikan nilai pasar ini sejalan dengan pencapaian Timnas yang kini menduduki peringkat ke-123 FIFA per April 2025, hanya di bawah Thailand dan Vietnam di Asia Tenggara. Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tak mungkin Indonesia segera menyalip rival regionalnya, baik dalam prestasi maupun nilai komersial pemain.
