NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 menggelar aksi “Desa Bebas Sampah” di Desa Indrasari, Kabupaten Banjar.


Kegiatan ini melibatkan masyarakat, organisasi lingkungan, pelajar, dan aparatur pemerintahan sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.



Dalam sambutannya, Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kalsel, Isharwanto, yang mewakili Gubernur H. Muhidin, menekankan bahwa momen peringatan HPSN tahun ini menjadi momentum penting untuk mengajak seluruh elemen masyarakat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Melalui aksi ini, kami berharap dapat mengurangi pencemaran lingkungan,” ujarnya di Banjar.

Kalsel saat ini menghadapi kondisi darurat sampah, karena beberapa Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di provinsi ini sudah tidak lagi dapat mengelola sampah dengan metode Sanitary Landfill atau Controlled Landfill.
Isharwanto mengungkapkan bahwa TPAS Cahaya Kencana di Kabupaten Banjar sedang dalam proses revitalisasi untuk kembali mengelola sampah secara optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah, Hanifah Dwi Nirwana, menegaskan bahwa aksi Desa Bebas Sampah merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HPSN 2025 dengan tema “Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih.”
“Melalui rangkaian kegiatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup akan menitikberatkan pada pengelolaan sampah terpadu dari hulu ke hilir guna mendukung tujuan minim sampah,” ujar Hanifah.
Kegiatan HPSN 2025 kali ini bertepatan dengan peringatan 20 tahun tragedi TPA Leuwigajah di Cimahi, yang terjadi pada 21 Februari 2005 dan menjadi titik balik dalam sistem pengelolaan sampah di Indonesia.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, menyampaikan bahwa aksi bersih hari ini tidak hanya diadakan di Desa Indrasari, melainkan juga di 25 desa/kelurahan di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, serta dilaksanakan aksi serupa di Kabupaten Tabalong dan Kota Banjarmasin.
“Sebagai upaya pengurangan sampah dari sumber, Pemprov Kalsel hari ini akan membagikan 100 buah sarana penampungan sampah organik kepada warga Desa Indrasari. Dengan adanya wadah ini, kami berharap warga dapat memilah sampah di rumah masing-masing dan menyimpan sampah organik untuk kemudian diangkut oleh petugas,” jelas Fathimatuzzahra.
Kegiatan juga mencakup edukasi tentang pembuatan kompos sampah organik, pemilahan sampah, serta pengoperasian perdana mesin Gibrik, mesin pencacah sampah berkapasitas 2 ton per jam, yang akan mendukung operasional TPS3R di KSM Kayuh Baimbai, Kabupaten Banjar.
Dengan semangat kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak, diharapkan aksi HPSN 2025 ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga menjadi momentum transformasi pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan di Kalimantan Selatan.