NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Penampilan Sanggar Sesaji cukup memukau penonton yang hadir dalam acara Pergelaran Seni Minggu (20/07/2025) malam di Taman Budaya Kaliamantan Selatan.
Kala itu Sanggar Sesaji menampilkan dua puisi berjudul Palestina dan Suar merupakan karya ciptaan Ketua Yayasan Sanggar Sesaji yaitu Rudi Karno.

Salah satu anggota Sanggar Sesaji, Faisal Embron menjelaskan, puisi pertama mengisahkan tentang kezaliman bangsa Zionis yang telah membumihanguskan bangsa Palestina.


“Dalam puisi ini kami mencoba membawakan dengan teatrikal dimana ada satu buah pohon kehidupan yang dipotong oleh sosok-sosok zionis tadi,” ungkap Faisal.
Sementara itu, puisi kedua mengisahkan tentang bilamana manusia kehilangan arah maka harus mencari penerang dalam hal ini ilmu.

“Jadi ada keterkaitan antara puisi satu dan puisi dua tadi,” jelas Faisal.
Kemudian Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan latihan sebanyak 3 kali pertemuan guna menyiapkan pertunjukan puisi ini.
“Di Sanggar Sesaji ini ada pemain lama sebagian dan sisanya ada pemain baru,” tutur Faisal.
Dalam momentum Hari Puisi Indonesia 2025, Faisal berharap agar puisi semakin maju terutama di Kalimantan Selatan.
“Yang memajukan di sini bukan hanya seniman tapi pelajar dan mahasiswa tentunya sebagai bahan edukasi bagi literasi kita,” pesannya.
Perlu diketahui, Sanggar Sesaji merupakan legenda hidup bidang kesenian Kalimantan Selatan yang didirikan sejak tahun 1984.
Sebagai pelaku yang sudah lama berkecimpung di dunia seni, sanggar ini seringkali mengadakan pertunjukan puisi dan musikalisasi puisi, sastra, teater hingga musik.
Ciri khas dari sanggar ini dapat dikenali lewat garapan teaternya yang lebih mengedepankan elemen absurd dan surealis.
Sedangkan untuk musik dan puisi, Sanggar Sesaji acapkali memakai aliran yang disebut Sufistik.
Dengan demikian, Sanggar Sesaji terus memberikan karya seni terbaiknya serta melatih anggota mudanya guna melahirkan sastrawan dan seniman ulung di Kalsel. (nw)