Penjual Kembang Api di Kotabaru Keluhkan Sepi Pembeli

30 Maret 2025
Terlihat bermacam-macam jenis kembang api tersusun rapi di lapak yang berada di tepi sepanjang jalan Putri Cipta Sari. Ibu paruh baya tampak sedang melayani pembeli yang datang silih berganti. Yang tak lain Nurasiah (40), penjual kembang api ( Foto : Sagustira/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, KOTABARU – Di malam takbiran kali ini ramainya warga merayakannya dengan masak-masak, Jalan-jalan dan nonton pawai takbiran dan salah satunya bermain kembang api.

~ Advertisements ~

Terlihat bermacam-macam jenis kembang api tersusun rapi di lapak yang berada di tepi sepanjang jalan Putri Cipta Sari. Ibu paruh baya tampak sedang melayani pembeli yang datang silih berganti. Yang tak lain Nurasiah (40), penjual kembang api.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Saat ditemui di lapaknya, perempuan yang akrab disapa Asiah tersebut bersedia berbagi informasi tentang penjualannya. Asiah mengaku, penjualan kembang api pada momen lebaran kali ini, sekarang menurun drastis padahal tahun tahun kemaren ramai pembeli, bahkan mencapai 50 persen dibandingkan tahun lalu.

~ Advertisements ~

“Sedikitnya Pembeli ini, tidak saya saja yang merasakannya. Namun, semua teman-teman pedagang kembang api lainnya di Kotabaru ini juga merasakan hal yang sama. Kesimpulannya semua pedagang kembang api mengeluh karena penjualan menurun tidak sebanyak tahun lalu,” ungkap Nurasiah kepada wartawan newsway.co.id, Minggu Malam (30/4/2025).

~ Advertisements ~

Selain di lapak ini, ia juga berjualan di Pasar Limbur Raya Kotabaru pagi sampai sore itu pun tak banyak juga. Bahkan kadang sampai mendagangkan ke pasar pasar kecil yg berbeda hari. Barang dagangannya jua berbagai macam jenis kembang api mulai dari air mancur hingga bom tuyul.

Ditempat lain juga lapak penjual kembang api di jalan Veteran Paridi (43) bahwa daya beli masyarakat tahun ini menurun sehingga pedapatan mereka juga menurun, padahal harga yang ditawarkan cukup terjangkau.

“Dari semua kembang api ini, contoh kembang api bom tuyul ini dua kotaknya Rp5 ribu, dan ada juga 10 ribu, tergantung besarnya, yg sering di cari Roman ini yg keluar kembang api warna warni ke atas langit dengan harga Rp. 30 ribu saja,” terang Paridi kepada wartawan newsway.co.id, Minggu Malam (30/4/2025).

Ia juga menambahkan pendapatan biasanya tahun lalu Rp.50 sampe Rp.100 ribuan bisa lebih tiap harinya, namun sekarang dibawah Rp.50 tiap harinya. Sementara barang laku kebanyakan di atas pukul 16.00 WITA sampai pukul 21.00 WITA.

“Kemaren sempat dapat edukasi dari kepolisian Kotabaru, mereka mencek apakah kami menjual kembang api yg bisa membahayakan orang, alhamdulillah kami tidak menjual barang seperti itu jadi aman lah drmari kegiatan rajia tersebu,” ungkap Paridi.

Ia berharap tahun depan daya beli masyarakat lebih ramai untuk kembang api, sehingga bisa lebih mewarnai langit malam Kotabaru.