NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Masyarakat Kabupten Banjar diminta untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mulai merebak pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Pasalnya, pada masa peralihan terjadi peningkatan populasi nyamuk, karena berpotensi banyak genangan air sebagai tempat perkembangbiakan dan pertumbuhan larva nyamuk.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Yasna Khairina melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Marzuki, saat ditemui di kantornya, Selasa (16/1/2024).
Menurutnya, masyarakat harus meningkatkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
“Kami berharap, masyarakat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, dengan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PBHS) dengan melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J),” tutur Marzuki.
Marzuki menjelaskan, 3 M adalah menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau memakai lotion antinyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur,” bebernya.

Upaya pencegahan lainnya , lanjut Marzuki, adalah memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
Marzuki menambahkan, bahwa melakukan fogging kurang efektif, karena fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa tidak untuk jentik.
“Fogging ini adalah solusi terakhir, yang paling utama menentukan untuk tidak meluasnya demam berdarah yakni dengan PSN 3M Plus tadi,” pungkasnya.
Sementara itu, Salah seorang warga Sekumpul Ujung, Martapura Suprianto mengaku, khawatir dengan lonjakan kasus DBD di peralihan musim ini, untuk itu ia dan keluarga melakukan pembersihan di tempat yang menjadi kegemaran nyamuk.
Menurutnya, peran sebagai ibu rumah tangga tentunya juga mendukung aktifitasnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin di rumah seperti memelihara dan mempertahankan kebersihan serta keasrian di dalam dan sekitar rumah tinggal mereka.
“Rasa khawatir pasti ada karna ini penyakit tidak bisa disepelekan, makanya saya dan keluarga membersihkan kawasan rumah utamanya membalik atau menguras air yang menggenang di wadah, peran ibu rumah tangga juga penting yang setiap hari melakukan kegiatan bersih-bersih,” ujar Suprianto.
Diketahui, Kasus DBD di Kabupaten Banjar alami peningkatan, dibanding kasus DBD pada Januari 2023 lalu hanya 51 penderita namun pada pekan ke 3 di Januari 2024, berdasar data Dinkes Kabupaten Banjar sudah terdapat 75 kasus.
Sementara RSUD Ratu Zalecha Martapura merinci hingga Selasa (16/1) sudah ada 27 kasus DBD dengan 25 rawat inap dan 2 rawat jalan.