PJJ Mulai Diterapkan, Bagaimana Tanggapan Pihak Sekolah dan Orang Tua Siswa?

4 Oktober 2023
Terlihat suasana sekolah sunyi dikarenakan adanya Pembelajaran Jarak jauh. (Foto: Fahmi/Newsway.id)

BANJARMASIN, NEWSWAY.ID – Terhitung mulai tanggal 4 hingga 7 Oktober mendatang, sekolah di Banjarmasin mulai melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

~ Advertisements ~

Salah satunya, SMP Negeri 5 Banjarmasin yang terletak di Jl. Belitung Darat RT. 19 No. 132, Belitung Utara, Kec. Banjarmasin Barat. Kota Banjarmasin.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kebijakan ini disambut baik oleh Zainal Hakim S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP 5 Negeri Banjarmasin, menurutnya, aturan ini diterapkan demi menjaga kesehatan siswa-siswi dari dampak kabut asap yang menimbulkan penyakit seperti ISPA.

~ Advertisements ~

“Kita menyambut baik, karena ini berkaitan dengan masalah kesehatan terutama anak-anak kita, berhubung dengan adanya kabut asap, sehingga dari catatan informasi yang kami terima bahwa banyak penderita ISPA yang disebabkan oleh kabut asap,” ungkapnya, Rabu (04/10).

~ Advertisements ~

Dikarenakan PJJ ini pernah diberlakukan saat pandemi Covid lalu, ia mengatakan pihak sekolah maupun murid sudah berpengalaman dalam menjalani aturan ini, sehingga tidak ada kendala yang didapatkan.

“PJJ ini kan sebenarnya tidak asing lagi, karena selama pandemi Covid kemaren, kita sudah pernah melaksanakan artinya sudah berpengalaman jadi tidak ada kesulitan, anak juga sudah mengerti karena anak sudah pernah melaksanakan,” ucapnya.

Dirinya menambahkan, terdapat beberapa alternatif pilihan yang dapat digunakan siswa dan guru untuk membantu proses belajar mengejar, diantaranya zoom meeting atau penugasan, nantinya tiap guru akan memberikan materi di grup per-mata pelajaran sesuai jadwal.

“Ada beberapa alternatif pilihan, satu bisa menggunakan zoom meeting, yang kedua bisa menggunakan secara penugasan, tapi setiap guru mapel membuat grup per-mata pelajaran untuk siswa yang diampunya, sehingga begitu jadwal sampai, dia masuk ke kelas untuk memberikan materi pelajaran,” pungkasnya.

Terakhir, dia mengharapkan kabut asap ini cepat berakhir sehingga aktivitas sekolah kembali berjalan normal.

Zainal Hakim, Kepsek SMP Negeri 5 Banjarmasin sedang menjelaskan bagaimana aktivitas belajar mengajar yang dilakukan selama PJJ. (Foto: Fahmi/Newsway.id)

“Harapan kita supaya kabut asap ini cepat berlalu biar anak-anak bisa beraktivitas seperti biasa dengan belajar terbuka,” tutupnya.

Ramli selaku orang tua siswa yang anaknya kini sedang duduk di bangku SD dan SMP, turut mendukung kebijakan ini, ia menyatakan jika anak-anak tetap turun ke sekolah, mereka beresiko terkena penyakit seperti ISPA.

“Bagus aja pang untuk meliburkan semua murid sekolah SD atau SMP, asap ni kan mun misalnya turunan batukan kanakan kena ISPA, bagus untuk pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, orang tua murid yang enggan disebutkan namanya, kurang menyetujui kebijakan ini karena ketika anak belajar di rumah, mereka cenderung tetap bermain di luar, oleh karena itu, ia menyarankan akan lebih baik jika sekolah tetap mengizinkan siswa turun, namun dengan jadwal yang agak dimajukan sampai kabut asap tidak terlalu tebal.

“Jadi misalnya anak ni tetap belajar di rumah, ya kan kada anu, inya tetap bemainan jua kan di tanah, kena asap jua, percuma aja lo rasa ulun, jadi kalau menurut ulun kalau memang handak turun  ya diundurkan jamnya kah jam Sembilan, sampai posisinya itu kada tebal kah asapnya tuh,” tegasnya.