NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Pjs Bupati Banjar, Akhmad Fydayeen, mengingatkan pentingnya deteksi dini terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terus menjadi tantangan serius di tengah masyarakat.


Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembina dalam apel Hari Kesadaran Nasional yang digelar di Halaman Kantor Bupati Banjar, Kamis (17/10/2024) pagi.



Fydayeen menyoroti meningkatnya beban pelayanan kesehatan di Indonesia yang semakin berat akibat PTM seperti diabetes, hipertensi, dan kanker.

Penyakit-penyakit tersebut bersifat kronis dan memerlukan perawatan jangka panjang, namun dapat dicegah melalui deteksi dini.

“Di Indonesia, kanker leher rahim atau serviks menjadi penyebab kematian nomor dua setelah kanker payudara. Berdasarkan data Globocan 2020, terdapat lebih dari 36.000 kasus kanker serviks dengan 21.000 kematian setiap tahunnya. Di Kabupaten Banjar, cakupan deteksi kanker serviks baru mencapai 2,84 persen hingga 15 Oktober 2024,” ujar Fydayeen.
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kesehatan meluncurkan inovasi DePe Cantix (Desa Peduli Cancer Cervix).
Program ini bertujuan mendorong perempuan usia 30-50 tahun untuk secara aktif melakukan deteksi dini kanker serviks.
Fydayeen juga mengajak seluruh ASN di lingkungan Pemkab Banjar untuk turut serta dalam upaya deteksi dini PTM dan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai pencegahan kanker serviks.
“Mulailah dari diri sendiri, ajak keluarga, serta masyarakat sekitar untuk memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas dan Posbindu PTM terdekat. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup,” tegasnya.
Selain masalah kesehatan, Fydayeen juga menyinggung pentingnya kerjasama yang telah dijalin antara Pemkab Banjar dengan Kanwil Kemenkumham Kalsel.
Kesepahaman ini bertujuan memperkuat koordinasi dalam pembentukan dan pelayanan hukum, pengembangan budaya hukum, serta pemenuhan hak asasi manusia di Kabupaten Banjar.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Banjar secara berkelanjutan.