Produk Kreatif yang ‘Ngangenin’ dari Pelaku Ekraf

28 Mei 2024
Rapat Koordinasi 11 SKPD dengan Komite Ekonomi Kreatif Kota Banjarmasin (foto.bang.atuy/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Ekonomi kreatif merupakan salah satu penopang utama kemajuan ekonomi masyarakat Kota Banjarmasin.

~ Advertisements ~

Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor, menyampaikan pentingnya ekonomi kreatif dalam menciptakan produk-produk yang “ngangenin” pada pembukaan Rapat Koordinasi 11 SKPD dengan Komite Ekonomi Kreatif Kota Banjarmasin, Selasa (28/5/2023), di ruang rapat Wakil Walikota Banjarmasin, Balai Kota Banjarmasin.

~ Advertisements ~

Menurut Arifin Noor, Banjarmasin memiliki potensi besar karena sumber daya alam (SDA) utamanya adalah sungai yang banyak.

~ Advertisements ~

Kota yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai ini memiliki daya saing yang kuat, karena tidak semua kota memiliki potensi sungai seperti Banjarmasin.

~ Advertisements ~

“Jika kita kreatif, wisata sungai dan kuliner di pinggir sungai dapat membuat orang kangen untuk datang ke Banjarmasin,” ujar Arifin.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa meskipun SDA berasal dari luar Banjarmasin, jika diolah secara kreatif bisa menjadi produk yang memiliki daya saing dan nilai jual tinggi.

Arifin menyebutkan produk kreatif yang “ngangenin” membuat orang selalu ingin kembali ke Banjarmasin, seperti kuliner khasnya yang terkenal dengan lontong, soto, dan bingka.

Menurutnya, destinasi wisata unggulan di Banjarmasin harus mudah diakses, memiliki infrastruktur yang nyaman, serta kebersihan yang terjaga, dengan sinergi antara Dinas Kebudayaan, Dinas PU, dan Dinas Lingkungan Hidup.

Tentu saja, Banjarmasin potensial untuk mengembangkan 17 sub sektor ekonomi kreatif. “Jika diperlukan pendidikan atau pelatihan, lakukan,” ujar Arifin.

Arifin juga menekankan pentingnya belajar dari kuliner franchise luar negeri dalam hal kemasan, desain tempat, dan arsitektur yang kreatif. “Ketika kita membayar lebih mahal, itu karena cita rasa dan kenyamanan tempatnya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Budaya Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Budporapar) Kota Banjarmasin, Puryanie, menyampaikan bahwa meskipun 11 SKPD terlibat dalam pengembangan ekonomi kreatif di kota Banjarmasin, sinkronisasi belum maksimal. Ia menjelaskan kaitan 11 SKPD dengan Komite Ekraf Kota Banjarmasin.

“Kita bangun komitmen untuk mendorong kemajuan ekonomi kreatif di Banjarmasin,” kata Puryanie.

Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kota Banjarmasin, Farid Fathurrahman, bersama para anggota, serta Pembina Komite Ekraf Kota Banjarmasin, Prof. Yunani.

Ketua Komite memaparkan data makro perkembangan ekonomi kreatif di Banjarmasin, yang melibatkan para pelaku Ekraf dan akademisi yang fokus pada isu-isu Ekraf.

Komite Ekraf Kota Banjarmasin berkolaborasi dengan 11 SKPD di kota Banjarmasin, termasuk Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Mikro dan Tenaga Kerja, Dinas Perdagangan & Perindustrian, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian & Pengembangan.

Berbagai program dari SKPD ini berkaitan dengan 17 sub sektor ekonomi kreatif, seperti pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog