NEWSWAY.CO.ID. JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak habis jadi pembicaraan. Gayanya yang “koboi” termasuk menyebut uang triliunan rupiah milik kabupaten dan kota mengendap di bank, termasuk Banjarbaru senilai Rp 5, 1 triliun, kali ini ia tercatat sebagai menteri dengan kinerja terbaik di kabinet Presiden Prabowo menurut sebuah lembaga survei.
Baru-baru ini Lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei nasional mengenai persepsi publik terhadap kinerja para menteri kabinet. Survei ini dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling (SMRS) yang dinilai mampu menggambarkan pandangan masyarakat secara proporsional di seluruh Indonesia.
Hsurveyor. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menduduki posisi teratas sebagai menteri dengan kinerja terbaik, yakni meraih 17,5 persen dukungan publik. Ia unggul dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (15,9 persen), Menteri Luar Negeri Sugiono (13,6 persen), serta Menko Pangan Zulkifli Hasan (9,1 persen). Sejumlah nama lain seperti Erick Thohir (7,4 persen) dan Andi Amran Sulaiman (6,5 persen) juga masuk dalam daftar lima besar.
Survei melibatkan 1.200 responden dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Seluruh proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan instrumen terstruktur, tanpa intervensi subjektif dari surveyor
Sementara Riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) juga mencatat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai menteri paling favorit di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dengan penilaian positif mencapai 83,7 persen.
“Meskipun baru sebulan menjabat, Menkeu Purbaya menjadi sosok paling difavoritkan oleh publik di antara deretan para pembantu Presiden Prabowo,” kata Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, oekan lalu.
IDSIGHT melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial pada akun milik menteri/kepala badan atau kementerian. Konten mencakup postingan pada platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok selama rentang waktu 24 September-3 Oktober 2025.(nw)

 
             
             
                     
                     
                     
                     
                     
                    