Putra Qomaluddin Attar Nurriqli: Dari Tukang Sablon Menjadi Ketua HIPMI Kalsel

by
20 Desember 2024

Putra Qomaluddin Attar Nurriqli, yang akrab disapa Qomal, adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa semangat dan kerja keras dapat membawa seseorang menuju kesuksesan.

~ Advertisements ~

Pria kelahiran Banjarmasin pada 12 November 1985, pria yang kini berusia 33 tahun ini mengawali perjalanan bisnisnya dari dunia kreatif dan percetakan sejak usia 21 tahun, yang akhirnya bisa menduduki kilursi ketua HIPMI Kalsel beberapa waktu lalu.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Melalui berbagai usaha yang dikelolanya, ia telah membangun Restu Guru Group yang meliputi percetakan, periklanan, dan kuliner, yang berdiri sejak 2007 hingga kini.

~ Advertisements ~

Qomal tumbuh di lingkungan yang cukup terpencil, jauh dari akses pertemanan karena jarak sekolah dan rumah yang cukup jauh.

~ Advertisements ~

Namun, ia memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk mengasah kreativitasnya, menciptakan permainan dari bahan-bahan alam sekitar rumah yang dekat dengan hutan dan rawa.

Semasa di SD Negeri Landasan Ulin Timur, Qomal dikenal aktif dan kreatif, di SLTP Negeri 1 Banjarbaru, ia sering mengikuti lomba-lomba tingkat kota, dan saat SMA di Negeri 1 Banjarbaru, ia terlibat dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler seperti OSIS, bela diri Taekwondo, dan panjat tebing.

Setelah lulus SMA pada tahun 2003, Qomal melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, memilih jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dengan konsentrasi Public Relations.

Di sini, selain berprestasi akademis (lulus Cumlaude), Qomal juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan, menjadi Ketua Angkatan PR UGM dan Kabid Wirausaha BEM KM UGM.

Di UGM pula ia mulai menyentuh dunia wirausaha, bekerja paruh waktu sebagai Staf Marketing di salah satu perusahaan di Yogyakarta.

Setelah lulus pada 2006, Qomal melanjutkan studi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta hingga 2010, di mana ia juga aktif dalam berbagai organisasi, seperti Kabid Eksternal PMKS (Persatuan Mahasiswa Kalimantan Selatan).

Selama kuliah, ia banyak terlibat dalam kegiatan promosi dan sponsorship, yang memperkenalkannya lebih jauh dengan dunia percetakan dan media, baik cetak maupun digital.

Pada liburan semester, Qomal melihat peluang bisnis percetakan di Banjarbaru, yang saat itu masih jarang ada layanan cetak dengan sistem One Post Production.

Berbekal laptop dan telepon genggam, ia mulai menawarkan jasa percetakan dan membangun relasi bisnis di Banjarbaru. Keputusannya untuk kembali ke Banjarbaru pada 2010 pasca-kelulusan membawa titik balik besar dalam kariernya.

Dengan modal terbatas, ia mengubah ruang tamu rumah orang tuanya menjadi outlet digital printing, memulai usaha dengan peralatan seadanya seperti komputer bekas dan printer.

Meski demikian, ia berani mengambil risiko dengan menjual sepeda motor kesayangannya dan meminjam uang untuk membeli peralatan yang lebih memadai.

Usahanya tidak sia-sia; dalam waktu singkat, ia berhasil membangun reputasi sebagai salah satu penyedia jasa percetakan dan digital printing terkemuka di Banjarbaru.

Berkat dukungan dari keluarga dan kerja keras, bisnisnya terus berkembang, dengan visi menjadi One Post Printing Service terbesar dan terlengkap di daerah tersebut.

Selain sukses di dunia bisnis, Qomal juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang membawanya menjadi Ketua BPC HIPMI Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Di luar dunia wirausaha, ia juga terlibat dalam komunitas otomotif seperti Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI), HDCI (Harley Davidson Club Indonesia), dan komunitas seni kreatif lainnya.

Dengan banyaknya komunitas dan relasi yang ia bangun, Qomal percaya bahwa “Banyak kawan, banyak rezeki.”

Baginya, relasi yang baik dan kerja sama yang kuat adalah kunci kesuksesan di dunia bisnis. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, seperti mengadakan training wirausaha dan berperan serta dalam Taplai Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), yang menguatkan semangat kewirausahaan dan kepemimpinan di kalangan generasi muda.

Pada 2010, Qomal menikah dengan Maulidya Widiarti, dan pasangan ini kini dikaruniai seorang putra, Wafi Wafiq Akmal.

Sebagai seorang ayah dan suami, Qomal selalu berusaha menyeimbangkan antara kesibukan bisnis dan waktu berkualitas bersama keluarga.

Di masa depan, ia berharap dapat terus berinovasi, mengembangkan bisnis, serta memberikan manfaat bagi masyarakat melalui pendidikan dan pengembangan potensi wirausaha.

Dari seorang pengusaha muda yang berawal dari usaha sablon sederhana, Qomal kini dikenal sebagai pemimpin yang sukses, tidak hanya di bidang bisnis, tetapi juga di organisasi kemasyarakatan.

Kesuksesannya menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk berani bermimpi besar dan mengejar cita-cita dengan tekad dan kerja keras yang penuh semangat.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog