NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Bermula dari viralnya seorang guru yang sedang mengikuti kegiatan dan menganggap Kepala Dinas Pendidikan Provinsin Kalimantan Selatan Muhammadun kurang sopan karena merokok dan mengenakan sandal jepit akhirnya berbuntut panjang.


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Anak Bangsa Anti Kecurangan (BABAK) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengelar demo dihalaman kantor Gunernur Kalimantan Selatan di Jalan Aneka Tambang, Trikora, Palam Kecamatan Cempaka, Kota Banjar Baru, Jumat (6/9/2024) pagi.


Tujuan dari LSM BABAK tersebut meminta kepada Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor untuk mencopot Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan atas perbuatannya tersebut.


Demonstrasi yang digelar tersebut bermula dari perseteruan seorang guru pengajar di Kalimantan Selatan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan beberapa waktu yang lalu.

Demonstrasi dipimpin koordinator aksi, Aliansyah, ia menilai, sosok Madun tidak memiliki etika dan adab sebagai seorang kepala dinas.
“Secacra tegas kami menuntut agar Madun dipecat,” ucapnya saat orasi.
Aliansyah menegaskan bahwa seorang Kepala Dunas Pendidikan harus menjunjung tinggi etika, adab, tingkah laku dan akhlak.
“Apa yang dilakukan Madun sama sekalai tidak tercermin pada sosok Kepala Dinas. Kalau kepala dinas tidak berakhlak, apa yang diharapkan,” cetusnya.
Dalam kesempatan itu, Aliansyah juga mengajak Amalia Wahyuni yang videonya viral, Amalia merupakan guru yang pertama kali mengeluh etika dan adab Madun melalui media sosial (medsos).
“Kami bangga dan hormat, ibu Amalia sudah berani angkat bicara, beliau kami anggap pahlawan karena telah mengkritik kelakuan kepala dinas sering bikin masalah,” imbuhnya.
Di sisi lain, Amalia meminta dengan sangat kepada Gubernur Kalsel untuk segera mengusut Madun.
“Saya juga meminta agar bapak Gubernur mengganti Kepala Disdikbud dengan orang yang berkompeten. Tidak sekali dua kali saya minta diusut, saya pikir masih banyak orang yang berkompeten,” tandasnya.