NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Ratusan siswa SMP di Kulon Progo, DIY, mengeluh sakit perut, muntah dan diare, Kamis (31/7/2025). Beberapa di antaranya bahkan harus dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit.
Peristiwa keracunan massal ini terjadi di dua sekolah yakni SMPN 3 Wates, Sogan dan SMP Muhammadiyah 2 Wates, Bendungan. Para siswa sudah mengeluh sakit perut sejak Rabu (30/7/2025) dan masih berlanjut hingga Kamis (31/7/2025).

Kepala sekolah SMPN 3 Wates, Tugino mengatakan, pihaknya mengeluarkan kebijakan memulangkan siswa lebih awal yakni pada pukul 08.00 WIB. Sebab, sejak bel masuk berbunyi, anak-anak sudah mengeluh sakit perut, mual dan diare.

“Mereka berteriak, Bu diare, bahkan pada antri di kamar mandi. Mereka sudah mengalami itu sejak tadi malam,” kata Tugino.

Dari sekitar 300 siswa di SMPN 3 Wates, Tugino menyebut 80 persen mengalami gejala tersebut. Sebagian anak bahkan tidak berangkat sekolah karena sakit perut. Satu anak dibawa ke Puskesmas, kemudian satu anak lain ke rumah sakit.

Dengan adanya kejadian tersebut, pihak sekolah melapor ke SPPG selaku penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Puskesmas setempat. Menurut Tugino, hal itu dilakukan karena pihak sekolah sudah diminta melapor jika ada kejadian luar biasa terjadi. Pihak terkait yakni Dinas Dikpora, Polsek, Puskesmas dan Koramil juga sudah mendatangi sekolah sebagai langkah lebih lanjut.
Sementara itu, di SMP Muhammadiyah 2 Wates, puluhan siswa juga mengalami gejala keracunan. Pantauan di lapangan menyebutkan, para siswa mengalami mual muntah, sakit perut dan diare sehingga langsung mendapat penanganan dari petugas layanan kesehatan setempat. Petugas memberikan obat serta mengambil sampel urine, feses dan muntahan siswa untuk diperiksa.
Salah satu siswa, Diaz mengatakan, gejala tersebut dialaminya usai menyantap MBG dengan menu nasi, ayam semur, sayur brokoli dan wortel, tahu krispi serta buah semangka. Pulang sekolah, siswi kelas VII ini mengalami mual, sakit perut dan diare.
Senada, siswa lain, Ghanim (13) juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengalami mual dan diare sejak tengah malam.
“Sudah sampai empat kali BAB, sekarang masih sakit perut dan lemas,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kulon Progo, Arif Mustofa mengatakan, jumlah siswa yang menunjukkan gejala keracunan masih dalam penghitungan.
“Kami sudah mengambil sampel dari SPPG selaku penyedia MBG, bekas muntahan hingga tinja atau feses siswa. Sampel ini akan dicek oleh Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLLK),” tegasnya. (nw)