Rizky : Abah Sempat Minta Dibelikan Baju Kaos dan Es

by
22 Maret 2024
Tim Relawan dari BPK membawa kantong mayat setelah dilakukan identifikasi dan evakuaai untuk dibawa ke RS Idaman Banjarbaru. (Foto : suroto/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Penemuan mayat seorang laki- laki bernama Muhammad Zahri,  kelahiran Palangkaraya di Jalan Simpati, KM 25 RT 001 RW 008 Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, Kamis (21/3/2024) sekitar pukul 22. 30 Wita

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Mayat sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat ditemukan dengan posisi telungkup kaki dan tangan terlipat (seperti orang sujud) di dapur bedakan.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Tiga hari sebelum meninggal korban sempat meminta dibelikan kaos es buah dan es jus kepada anaknya  M Rizky Zahri yang tinggal bersama neneknya tidak jauh dari tempat kejadian.

~ Advertisements ~

“Bapak memang mempunyai sakit asma sudah sekitar satu tahun, hari Senin lalu sempat minta dibelikan baju kaos dan es, lalu saya belikan, eh ternyata itu permintaan terakhir,” terang Rizky di kamar jenazah RS Idaman Banjarbaru Jumat dini hari.

~ Advertisements ~

Rizky mengatakan kalau orang tuanya memang kesehariannya hanya di rumah dan jarang keluar.

“Abah jarang keluar memang, mungkin karena kondisinya yang sakit, penghasilan abah menyewakan kios di pasar Ulin. Kami sepakat tidak dilakukan visum, langsung dimandikan di rumah sakit dan akan dikuburkan di makam Rindam,” jelasnya seraya menggatakan akan disalatkan di pemakaman.

Posisi mayat saat ditemukan sebelum dilakukan evakuasi. Foto : suroto/newsway.id)

Terpisah, Kapolsek Liang Anggang Kompol Yudo Kumoro Pardede saat dikonfiemasi pada Jumat (22/3/2024) pagi membenarkan kejadian penemuan mayat tersebut.

“Dari hasil penemuan dari tim Inafis Polres Banjarbaru diperkirakan mayat meninggal sudah sekitar 3 hari. Tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan baik senjata tajam maupun senjata tumpul, dugaan sementara meninggal karena sakit,” jelasnya.

Yudo juga mengatakan bahwa dari keterangan saksi pada hari Rabu, 20 Maret 2024, sekitar pukul 11.30 wita korban sudah tidak bisa dihubungi.

“Pada hari Rabu ada pihak keluarganya menghubunginyang bersangkutan tetapi sudah tidak mengangkat telepon. Kemudian pada hari Kamis, 21 Maret 2024 pukul 11.00 wita saksi  mencium bau bangkai. Walau muncul rasa curiga, namun saksi yang merupakan keluarga itu masih mencoba berprasangka baik, berpikir bahwa itu mungkin bau bangkai binatang,” jelasnya.

Ia menambahkan sekutar pukul 21.00 wita pada hari Kamis saksi  kemudian mengabarkan kepada istrinya untuk mengabarkan kepada ananknya untuk mendatangi orang tuanya, sebab korban di telepon selalu tidak merespon.

“Sekitar pukul 21.30 wita anak dari korban kemudian membuka pintu dan melihat korban telah dalam  keadaan tengkurap dan meninggal dunia di dalam rumah,” ujar Yudo.

Pihak kepolisian yang melakukan indentifikasi juga menemukan obat-obatan yang diduga milik korban, antara lain, Glimepiride, Zoralin, Bufacaryl, Bodrex Extra, Emturnas Forte dan Flosa Panasin.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog