Sanggar Kamilau Intan Kecewa Tampil Pada Acara Puncak Hari Jadi Ke-73 Kab Banjar

by
3 September 2023
Penampilan tari dari Sanggar Kamilau Intan yang bertajuk Pusara Kasih, di acara Hari Jadi Ke-73 Kabupaten Banjar di Alun-alun Ratu Zalecha Martapura, pada Rabu (30/8/2023) lalu. (Foto :rsb)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Sanggar Kamilau Intan menjadi sorotan karena Tarian yang bertajuk Pusara Kasih menjadi juara umum dan meraih tiga penghargaan yakni Penyaji Tarian Terbaik, Penata Tari Terbaik, hingga Penata Musik Terbaik pada Festival Karya Tari Daerah (FKTD) Kalimantan Selatan 2023 belum lama tadi.

~ Advertisements ~

Diketahui keberhasilan menjadi juara umum FKTD 2023 merupakan pencapaian perdana perwakilan Banjar selama kurang lebih 30 tahun, sekaligus sebagai kado Hari Jadi ke-73 Kabupaten Banjar.

~ Advertisements ~

Sayangnya, kebahagiaan tersebut tak berlangsung lama, pada acara puncak Hari Jadi Ke-73 Kabupaten Banjar yang seharusnya menjadi momen kebanggaan para penari dalam menampilkan tarian Pusara Kasih harus berakhir kecewa.

~ Advertisements ~

“Sungguh sangat mengecewakan, aku sangat kecewa di bulan kemerdekaan dan di Hari kebahagiaan Kabupaten Banjar ini kami dari Sanggar Kamilau Intan sungguh tidak merasakan sebuah kebahagiaan itu,” ungkap Penata Tari sekaligus Ketua Sanggar Kamilau Intan Rhony Arifin belum lama ini.

Bukan tanpa sebab, kata Rhony, para penari dengan semangat yang begitu tinggi untuk memberikan yang terbaik di hari jadi Kabupaten Banjar itu tidak mendapat apresiasi dan seolah tak dihargai.

“Kami dari Sanggar Kamilau Intan berusaha menampilkan tari Pusara Kasih yang mana tari menjadi juara umum FKTD 2023, tapi kami tidak dihargai pada saat tampil di Hari Jadi Ke-73 Kabupaten Banjar di alun-alun Ratu Zalecha Martapura lalu,” tuturnya.

Ia melanjutkan, para penari tampil tanpa ada satu orang pun pejabat tinggi daerah yang menyaksikan tarian tersebut.

“Bahkan di tenda itu bisa dihitung dengan jari kurang lebih 10 orang saja, ini sungguh memberikan Citra yang buruk, kami diundang oleh Disbudporapar Kabupaten Banjar untuk mengisi acara Hari Jadi itu,” bebernya.

Terlepas dari itu semua, para penari yang ada tetap berusaha terlihat profesional dan tersenyum sembari melanjutkan pertunjukan.

“Para penari tetap profesional meski kaki mereka melepuh karena cuaca yang panas,” ucapnya.

Rhony mengaku, bingung dengan pihak protokol, MC maupun panitia yang kurang jelas seperti apa membuat rundown acara.

“Bingung dengan rundown yang dibacakan MC, kami hanya ingin tampil dihadapan para pejabat tinggi dan tamu undangan, seperti ini sangat mengecewakan bukan dari sanggar kami saja tapi ada penampilan musik Kintung yang merupakan alat musik tradisional dan termasuk jarang dilihat juga,” jelasnya.

Rhony berharap, peristiwa seperti itu tidak terulang kembali, karena apa yang pihaknya tampilkan merupakan hal yang baik bukan sebaliknya.

“Kami mengangkat ini untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada di Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Banjar, mudah-mudahan kedepannya tidak terulang lagi dan kesenian lebih dihargai lagi tidak dianak tirikan,” Pungkasnya.

Sementara itu saat, Plt Kadisbudporapar Kabupaten Banjar Irwan Jaya mengatakan, penampilan tarian Pusara Kasih sudah bagus dan waktunya sesuai rundown acara.

Hanya saja lanjut Irwan, kebetulan sekali waktu itu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pulang lebih awal karena ada keperluan, dan seketika juga pejabat yang lain ikut mengantar ke gerbang depan.

“Terus ada juga yang mengambil momen waktu yang sama, ada aja waktu itu pejabat yang menyaksikan, beberapa kepala SKPD masih tinggal d tempat, ada juga yang menikmati kuliner, jadi tidak ada masalah,” kata Irwan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh Newsway.id, pada Minggu (3/9/2023).

Irwan berharap, seni tari semakin berkembang dan menjadi lebih maju lagi di kabupaten Banjar.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog