Santri Diduga Tenggelam, Tim Gabungan Lakukan Pencarian Intensif

by
25 Agustus 2024
Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Banjar, Basarnas, TNI/Polri beserta sejumlah relawan lainnya masih terus melakukan pencarian terhadap Zario (foto.ist/newsway.id)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA TIMUR – Warga Desa Pekauman dan Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, dikejutkan dengan kabar seorang santri yang diduga tenggelam di Sungai Martapura pada Sabtu (23/4/2024) sore.

Korban, Zario Ade Putra (18), diduga tenggelam setelah melompat dari Jembatan KH Salim Maruf KH Syarani Arif sekitar pukul 17.30 WITA untuk mengambil pecinya yang jatuh ke sungai.

Saksi mata, Abdullah (56), yang merupakan warga setempat, menyatakan bahwa Zario sempat berenang sejauh sekitar 150 meter dari jembatan dan sempat berteriak meminta tolong sebelum akhirnya menghilang dari permukaan air.

“Tenggelamnya di seberang sana, di situ ada orang lain, tapi tidak ada yang berani menolong. Saya sendiri berada cukup jauh dari lokasi kejadian,” ungkap Abdullah.

Zario Ade Putra (18) diduga tenggelam di Sungai Martapura setelah melompat dari Jembatan KH Salim Maruf KH Syarani Arif (foto.ist/newsway.id)

Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Banjar, Basarnas, TNI/Polri, serta sejumlah relawan segera dikerahkan untuk mencari Zario.

Diketahui bahwa Zario merupakan warga Kabupaten Kota Waringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, dan seorang santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, Desa Pekauman Dalam, Kecamatan Martapura Timur.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar, Warsita, melalui Kepala Seksi Kedaruratan, Arifin, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, tim segera menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan pencarian seperti perahu karet, mesin perahu, dan jaket pelampung.

“Kami segera berkoordinasi dengan tim lain untuk menentukan metode pencarian yang paling efektif,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, tim gabungan terlihat menciptakan gelombang di sungai dengan memutar perahu karet, berharap agar korban bisa muncul ke permukaan.

Sementara itu, sebagian tim lainnya menyisir tepian sungai dan melakukan penyelaman dengan menggunakan peralatan tabung oksigen.

Namun, hingga berita ini diturunkan, korban yang diduga tenggelam tersebut belum berhasil ditemukan.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog