NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Salah seorang Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan tidak laik terbang ke Tanah Suci dikarenakan dalam kondisi mengidap penyakit menular aktif.

Pernyataan itu diungkap Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar setelah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk CJH tahun 2024 yang akan berangkat ke tanah suci.

CJH tersebut merupakan lansia bernama Anang Sufiani Ismail (70) warga Telok Selong Ulu RT.03, Martapura Timur, Kabupaten Banjar.


“Kami telah melakukan pengecekan kesehatan kepada 455 CJH Kabupaten Banjar, namun ada satu yang tidak bisa berangkat karena Diabetes Melitus, Hipertensi, Katarak dan gejala Tuberkulosis,” ungkap Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Deni Apriani.


Deni mengatakan, adanya penyakit menular aktif tersebut membuat pihaknya tidak bisa memberikan rekomendasi istitaah kepada CJH itu.

“Jadi CJH itu tidak bisa melakukan pelunasan haji, serta tidak bisa melakukan keberangkatan,” ucapnya.

Sementara itu, Anang Sufiani mengaku sebelumnya tidak merasakan keluhan apapun, dan baru mengetahui adanya penyakit itu saat melakukan pengecekan kesehatan di puskesmas.


“Baru diketahui waktu pengecekan kesehatan di puskesmas untuk persiapan berangkat haji, sebelumnya tidak ada keluhan apa-apa,” akunya.


Ia bercerita, bahwa sudah berulang kali melakukan pengambilan sampel darah, namun lagi-lagi hasil laboratorium masih di bawah standar kebijakan yang dikeluarkan dalam peraturan berangkat haji, sehingga Anang belum dapat rekomendasi istitaah dan gagal berangkat haji.
Anang menuturkan, seharusnya tahun ini dapat berangkat haji bersama sang istri Siti Rohimah (63), namun niat tersebut harus tertunda lantaran ia melakukan pemulihan kembali kesehatannya seperti sedia kala.
“Kurang lebih sudah 3 bulan ini selalu minum obat dari rumah sakit, pola makan juga sudah diatur, Insya Allah kalau memang langkahnya bisa ke tanah suci semoga dipanjangkan umur dan dapat berangkat haji tahun depan,” ujar Anang.
Mengetahui kabar tersebut, Siti Rohimah mengikhlaskan untuk tidak jadi berangkat haji tahun ini mengikuti sang suami.
“Harusnya tahun ini berangkat, tapi sudah menurunkan niat, kalau suami tidak berangkat ya saya juga tidak jadi berangkat, lebih baik saya mengurus suami biar cepat pulih kembali sehingga bisa berangkat haji bersama,” tutur Siti Rohimah.
Siti Rohimah juga mengatakan, bahwa ia bersama suami sudah menunggu 13 tahun lamanya sejak 2011 lalu saat didaftarkan sang anak untuk berangkat haji bersama-sama.
“Semuanya sudah kita siapkan mulai dari keperluan haji, uang pelunasan bahkan kita juga ikut pembelajaran mengenai haji. Insya Allah sudah memantapkan diri namun keadaan berkata lain jadi ya sudah tidak apa-apa, semoga diberi umur panjang agar tahun depan bisa berangkat haji bersama suami,” katanya.