SDN Kurang Peminat, Begini Kata Kadisdik Kabupaten Banjar

by
20 Juli 2023
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny saat di wawancarai pewarta Newsway.id. Kamis (27/7/2023). (Foto: Juwita/Newsway.id)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Banjar sepi peminat, pada tahun ajaran baru 2023/2024 ini.

~ Advertisements ~

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny mengatakan, jumlah siswa tak berpengaruh terhadap operasional sekolah.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Menurutnya, berapapun jumlah siswa yang dilayani di sekolah itu harus tetap beroperasi.

~ Advertisements ~

“Untuk sekolah yang sepi peminat masih kita data, kemungkinan ada beberapa jumlahnya, kita tunggu data fiksnya nanti saat cut off dapodik,” ungkap Liana.

~ Advertisements ~

Liana melanjutkan, tujuan didirikannya sekolah adalah untuk melayani masyarakat agar bisa mendapatkan fasilitas pendidikan baik formal maupun nonformal.

Karena itu ia memastikan, akan tetap memberikan layanan pendidikan berapapun siswanya.

“Kita akan tetap melayani berapapun siswanya perihal sekolah akan ditutup atau tidak, kita memerlukan evaluasi seperti melihat besaran biaya operasional sekolah dan manfaatnya,” katanya.

Masih kata Liana, kedepannya ada kemungkinan untuk di tutup atau di re-grouping, kalau biaya operasionalnya lebih besar dari manfaatnya.

Suasana Kelas 1 di SDN Murung Kenanga yang hanya berjumlah 2 orang siswa pada hari pertama tahun ajaran baru 2023/2024, Kamis (20/7/2023). (Foto: Juwita/Newsway.id)

“Kita juga selalu berkoordinasi dengan kemenag terkait sekolah nonformal yang berbasis agama, misalnya kalau mereka mau membangun sekolah baru, harus ada izin dari Dinas Pendidikan dan sekolah terdekat,” tambahnya.

Liana menegaskan, bahwa tak masalah masyarakat mau memasukkan anaknya ke sekolah formal ataupun nonformal, karena sama-sama untuk mencerdaskan anak bangsa.

“Jadi masyarakat boleh memilih karena ini pilihan, masyarakat bebas mau sekolah negeri atau madrasah karena dinas pendidikan dan kemenag sama-sama melayani masyarakat dalam hal pendidikan,” tegasnya.

Disinggung perihal sekolah paket yang diduga menjadi salah satu penyebab merosotnya peminat siswa di sekolah negeri, Liana mengaku, program paket itu ada untuk melayani anak-anak yang tidak bisa masuk sekolah pagi atau negeri dengan alasan sekolah diniyyah ataupun perlu bekerja.

“Kita tidak masalah, yang penting anak-anak sekolah dan mendapatkan pendidikan dimanapun berada,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala SDN Murung Kenanga Romjiah mengatakan, tahun ini sekolahnya hanya mendapatkan murid sedikit yakni 3 orang.

“Peserta didik baru yang mendaftar ada 3 orang, yang masuk pada hari pertama hanya 2 orang,” ungkap Romjiah.

Senada dengan itu, Kepala SDN Tunggul Irang Ulu Heriyadi menyampaikan, bahwa pada tahun ajaran baru ini sekolahnya hanya mendapat lima orang murid.

“Kita dapat lima orang, namun yang masuk hanya empat orang, mudah-mudahan hari berikutnya yang satu itu masuk,” bebernya.

Menurut Heriyadi, kondisi ini terjadi karena di Tunggul Irang Ulu para orangtua banyak yang memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah agama atau madrasah dibanding sekolah umum negeri.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog