NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN — Di malam yang hening, Emroni dengan pakaian pejuangnya siap maju membawakan puisi berjudul Jaket Berlumur Darah karya Taufiq Ismail.

Untuk kesekian kalinya, Penyiar Radio Swara Banjar itu kembali berpartisipasi dalam lomba baca puisi.

Kali ini pesertanya diikuti puluhan wartawan seluruh penjuru Indonesia dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025.

Emroni kemudian mulai membacakan sajaknya dengan penuh intonasi, mimik menghayati, serta teriakan yang memukau dewan juri.

Dari 25 peserta yang berpartisipasi, dirinya melaju ke babak final bersama enam peserta terbaik lainnya untuk memperebutkan gelar juara.
Setelah itu, dewan juri memberikan waktu persiapan kepada peserta guna menyiapkan penampilan pamungkas. Mereka dibebaskan untuk memilih puisi yang sama atau berbeda.
Dengan penuh optimisme, Emroni kembali maju dengan puisi serupa. Namun kali ini ia membacakan sajaknya dengan gejolak perasaan yang lebih membara.
Menurut Emroni, Sebuah Jaket Berlumur Darah merupakan puisi tentang seorang pejuang yang mendapati temannya gugur dalam medan pertempuran.
“Ceritanya kita lagi berjuang tapi teman saya mati sehingga jaketnya berlumur darah,” tutur Emroni, Jumat (7/2/2025).
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘selamat tinggal perjuangan’
Bait di atas bagi Emroni mengisyaratkan kebingungan dari sisi pejuang, akankah mereka berhenti atau terus berjuang.
Dalam larik ‘Menunduk bendera setengah tiang,’ akhirnya pejuang sepakat tidak menyerah dan meneruskan perjuangan meski bendera setengah tiang telah berkibar usai temannya mati terkena tembakan.
Pada intinya, Sebuah Jaket Berlumur Darah adalah puisi yang mengandung banyak emosi, mulai dari amarah, sedih, hingga tragis.
Di penghujung acara tepatnya saat pengumuman juara, nama Emroni terpilih sebagai pemenang dengan predikat Juara 1 Lomba Baca Puisi HPN 2025.