NEWSWAY.CO.ID, BARABAI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) H Muhammad Yani memberikan peringatan tegas terkait potensi menurunnya daya saing Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Damanhuri jika tidak segera melakukan perbaikan kualitas pelayanan.

Hal ini disampaikan dalam Forum Konsultasi Publik Penyusunan Standar Pelayanan Dinas PUPR HST yang digelar Selasa (8/7/2025), di Auditorium Bupati HST.


Dalam sambutannya, Sekda menyoroti pentingnya peningkatan mutu pelayanan publik lintas sektor, termasuk di bidang kesehatan.
“Rumah Sakit Haji Damanhuri bagaimanapun juga harus masuk ke dalam standar pelayanan yang lebih tinggi atau naik kelas, sehingga ke depannya bisa lebih unggul dan mampu bersaing secara sehat dengan rumah sakit swasta,” tegasnya.

Sekda mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika kualitas layanan RSUD tidak segera ditingkatkan, masyarakat akan perlahan beralih ke rumah sakit swasta yang dinilai lebih nyaman dan cepat.

Kondisi ini bisa memicu penurunan kepercayaan publik dan dalam jangka panjang berpotensi mengubah status kepemilikan RSUD.
“Kami khawatir apabila pelayanan rumah sakit kita tidak sesuai dengan standar, maka dalam jangka waktu 5 sampai 6 tahun ke depan, rumah sakit bisa beralih menjadi milik swasta. Ini tentu akan berdampak terhadap hubungan antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Peringatan ini disampaikan menyusul masuknya dua rumah sakit swasta baru ke wilayah HST, yakni RSU Syifa Medika dan satu rumah sakit lainnya yang akan dibangun di wilayah HST. Kehadiran dua fasilitas kesehatan swasta ini dipastikan memicu kompetisi layanan yang semakin ketat.
Sekda menekankan bahwa penyusunan dan penetapan Standar Pelayanan Publik (SPP) menjadi sangat penting sebagai dasar peningkatan kualitas seluruh layanan pemerintah termasuk layanan kesehatan.
“Kita sangat mengharapkan adanya penyusunan dan penetapan standar pelayanan publik yang jelas dan terukur,” tambahnya.
Melalui forum ini, Pemkab HST berharap setiap instansi – termasuk rumah sakit – memiliki acuan pelayanan yang kuat, adaptif dan berbasis kebutuhan riil masyarakat.