NEWSWAY.ID, KOTABARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru menyelenggarakan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kotabaru, H. Said Akhmad, MM, pada Selasa (20/8/2024) di Aula Lantai II Kantor Sebelimbingan.
Pelatihan ini diikuti oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Dua narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah dr. Djoko Santoso dari Dinas Kesehatan Kotabaru dan Donald Oharra Sinaga, ST., MM dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotabaru.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan aparatur pemerintah dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang ada di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Sekda H. Said Akhmad menyampaikan apresiasi atas inisiatif BPBD Kotabaru dalam menyelenggarakan pelatihan ini.
Ia menegaskan bahwa pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana sangat penting untuk meminimalkan korban dan kerugian yang mungkin timbul akibat bencana alam.
Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai konsep dasar dan teori mitigasi bencana.
“Wilayah Kabupaten Kotabaru memiliki risiko bencana yang cukup tinggi, terutama bencana tanah longsor dan banjir. Meskipun kita semua berharap tidak ada bencana yang terjadi, kita tetap harus siap siaga dan waspada,” ujar Sekda.
Ia menambahkan, pelatihan ini memberikan bekal kepada peserta untuk memahami tindakan preventif yang perlu dilakukan serta cara mengurangi risiko bencana.
“Saya berharap para peserta dapat menjadi informan bagi masyarakat dalam hal tanggap bencana, sehingga pengetahuan ini dapat disebarluaskan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di kalangan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Sekda juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan BPBD Kotabaru dalam menghadapi potensi bencana di daerah tersebut.
“Harapan kita semua adalah agar Kotabaru bebas dari bencana. Namun, BPBD harus selalu siap siaga jika hal tersebut terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kotabaru, Faisal Muhdi, S.I.Kom., mengungkapkan bahwa berdasarkan data tahun 2023, Kabupaten Kotabaru berada pada peringkat ketiga dengan risiko bencana tertinggi di Kalimantan Selatan.
Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan kapasitas aparatur dalam mencegah dan memitigasi bencana.
“Jika indeks risiko bencana di Kabupaten Kotabaru menurun, hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mendukung pembangunan, perekonomian, pariwisata, dan infrastruktur,” jelas Faisal.
Ia juga berharap agar hasil dari pelatihan ini dapat diaplikasikan secara efektif di masyarakat luas, dan menegaskan bahwa BPBD Kotabaru selalu siap memberikan pertolongan awal dalam situasi bencana.
