Sekolah Rakyat Kalsel Tambah Kuota 100 Siswa, Prioritaskan Anak dari Keluarga Miskin

by
11 Juli 2025

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Sosial kembali memperluas jangkauan Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Pada tahap 1C ini, dibuka pendaftaran tambahan kuota sebanyak 100 siswa, terdiri dari 50 jenjang SD dan 50 jenjang SMA.

~ Advertisements ~

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, mengatakan pendaftaran kuota tambahan dibuka hingga 12 Juli 2025, dengan lokasi belajar bertempat di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalsel. Sebelumnya, program ini telah menjaring 225 siswa yang belajar di BBPPKS dan Sentra Budi Luhur.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Program ini meliputi jenjang SD, SMP, dan SMA, dan akan mulai menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada Agustus 2025, dengan pembukaan program dijadwalkan bulan Juli ini,” ujar Rifai di Banjarmasin, Kamis (10/7/2025).

Mayoritas calon peserta didik berasal dari keluarga kategori desil 1 dan 2 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), atau dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Syarat lainnya, siswa harus siap tinggal di asrama selama mengikuti pendidikan.

~ Advertisements ~

Rifai menambahkan bahwa meskipun gedung permanen Sekolah Rakyat di kawasan RSJ Sambang Lihum masih dalam proses pembangunan, kegiatan belajar tetap dilangsungkan di lokasi sementara seperti BBPPKS, Sentra Budi Luhur, dan BLK.

~ Advertisements ~

Program ini menanggung seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan siswa, termasuk asrama dan konsumsi, sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai kemiskinan di Kalimantan Selatan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, disebut memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan Sekolah Rakyat. Ia mendorong penambahan kuota agar lebih banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapat akses pendidikan yang layak.

“Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, kami berharap dapat memperluas kesempatan belajar bagi anak-anak dari pelosok dan kantong-kantong kemiskinan, sekaligus menciptakan generasi masa depan yang mandiri,” pungkas Rifai.

Tinggalkan Balasan