NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – PT Freeport Indonesia akan bekerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam penanaman Mangrove.

Hal ini disampaikan saat seminar nasional hari lingkungan hidup tahun 2025 dengan bertema menata masa depan mangrove Indonesia : kolaborasi ilmu, aksi dan kebijakan untuk mengakhiri polusi plastik di Auditorium ULM, Senin (2/6/2025).


Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, pihaknya komited untuk persoalan penanaman mangrove seluas 10.000 hektare hingga tahun 2041.
“Diantaranya adalah 8.000 haktare ada di kabupaten Mimika dan 2.000 haktarenya akan direncanakan di Kalimantan,” ucapnya.

Tony mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan ULM dalam program penanaman mangrove ini pada wilayah sekitar Kalsel.

“Kita akan menanam mangrove bersama ULM dengan luas 500 haktare,” katanya.

Sesuai apa yang dikatakan oleh pak Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan BPLH bahwa Indonesia salah satu pemilik mangrove terbesar di dunia yaitu 23 persen dengan yang ada di Papua dengan luas 1.500.000 dan di Kabupaten Mimika seluas 355.000 haktare.
“Jumlah itu bukan berarti sudah cukup, Kita tetap lagi harus merehabilitasi mangrove-mangrove yang terdegradasi dan rusak dan lain sebagainya,” tutur Tony.
Rektor ULM, Prof Dr Ahmad Alim Bachri mengungkapkan rasa terima kasih kepada PT Freeport Indonesia dan Kementerian LH RI karena telah berkolaborasi bersama ULM dalam penanaman mangrove.
“Terima kasih ULM telah dilibatkan kolaborasi ini, penanaman mangrove ini dalam rangka membangun kelesteraan lingkungan untuk masa depan bangsa dan negara kita,” ucapnya.

Ahmad mengatakan, ULM juga memiliki lahan mangrove seluas 116 hektare yang telah kami tanggung jawabin.
“Tanggung jawab dari Universitas Lambang Mangkurat untuk dapat dipelihara, dilestarikan, dan dimanfaatkan yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan lingkungan hidup kita,”tutupnya.