Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat SPALD-T di Banjarbaru: Solusi untuk Kafe dan Rumah Makan, Satu-Satunya di Kalimantan Selatan

by
28 Desember 2024

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Kota Banjarbaru kini tengah mengimplementasikan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) untuk mengatasi permasalahan pengelolaan air limbah di kawasan yang kian berkembang, khususnya untuk kafe dan rumah makan, dan SPALD-T ini satu-satunya yang ada di Kalimantan Selatan.

~ Advertisements ~

Saat ini sistem ini dirancang untuk melayani limbah domestik kafe yang tersebar di sekitar Jalan Mawar dan wilayah lainnya, hingga sejauh ini sudah ada 21 kafe yang terlayani, sistem pengelolaan limbah di SPALD-T menggunakan teknologi semi mekanis, sistem gravitasi.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Dibantu dengan pompa yang akan menyedot limbah domestik non-kakus (grey water) dari tempat-tempat usaha di daerah sana,” sebutnya.

~ Advertisements ~

SPALD-T yang dibangun tersebut tambah Nina, berkapasitas 18 m3/perhari dalam satu kali pengelolaan air limbah domestik non – kakus (Grey Water) yang masuk.

~ Advertisements ~

“Jadi kapasitas maksimal bisa untuk 100’an lebih tempat usaha termasuk limbah domestik rumah tangga. SPALD-T akan dikelola oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru, nantinya penggunaan fasilitas ini gratis,” ucapnya.

Nina m menambahkan, SPALD-T yang kini dibangun merupakan fasilitas yang pertama di Kalsel.

“Sistem SPALD-T yang akan berdiri 1 unit dan kami masih memusatkan di seputar Jalan Mawar. Sekitar 21 Cafe dan tempat usaha yang limbah domestiknya yang akan ditampung,” tambahnya.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Ronauli Saragih, mengatakan seiring dengan meningkatnya jumlah usaha kafe di Banjarbaru, terutama yang beralih dari fungsi rumah tinggal menjadi tempat usaha, pengelolaan air limbah domestik menjadi isu yang penting.

“Air limbah domestik yang dimaksud di sini mencakup limbah dari kegiatan seperti mencuci piring, mandi, dan aktivitas rumah tangga lainnya, yang perlu dipisahkan dari air limbah yang berasal dari sanitasi (BAB),” jelasnya.

Ia juga menyampaikan banyak kafe dan restoran di Banjarbaru yang belum memiliki sarana dan prasarana pengolahan limbah yang memadai, yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan jika tidak segera ditangani.

“SPALD-T hadir sebagai solusi dengan menyediakan sistem pengolahan air limbah yang terpusat, sehingga limbah dari berbagai kafe dapat diproses secara efisien dan tidak mencemari lingkungan sekitar. Meskipun saat ini pengelolaan retribusi untuk penggunaan sistem ini belum diterapkan, pihak terkait sedang menyiapkan langkah-langkah pengelolaan yang lebih baik ke depan dannini adalah pilot project,” tegasnya.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nina Aprodita menjelaskan proyek ini juga mendapat perhatian dari pihak Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW), yang terlibat dalam perencanaan desain sistem ini agar memenuhi standar mutu dan kualitas yang diharapkan.

“Kedepan, diharapkan SPALD-T dapat diperluas dan diterapkan di kawasan lain yang juga memiliki potensi bisnis serupa, mengingat pesatnya perkembangan kafe dan restoran di Banjarbaru,” jelasnya.

Nina juga menegaskan dengan adanya sistem pengolahan air limbah terpusat ini, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta memberikan solusi berkelanjutan bagi sektor usaha kafe dan rumah makan yang terus berkembang di Banjarbaru.

“Meskipun Banjarbaru ini terus berkembang salah satunya sektor kafe atau rumah makan pemerintah tetap mengedepankan lingkungan yang sehat. Salah satunya dengan mengolah limbah domestik melalui SPALD-T ini,” ucapnya.

Nina juga mengatakan bahwa saat ini Kota  Banjarbaru merupakan daerah pertama di Kalsel yang mempunyai tempat pengolahan limbah domestik tersebut. “Kedepan kami akan terus mengembangkan ke kawasan lain, semisal ke kawasan Karang Anyar.  Tentunya dengan keberadaan SPALD-T limbah domestik bisa diolah dan dimanfaatkan kembali,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan